Bisnis.com, MANADO—PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Wilayah Manado mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit 13,3 persen secara tahunan pada kuartal I/2019. Pertumbuhan ditopang oleh kredit pada segmen kecil.
Pimpinan Jaringan dan Layanan BNI Wilayah Manado Ferry Sinaga menjelaskan, kredit pada segmen kecil tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 22 persen secara tahunan.
“Kredit BNI Wilayah Manado posisi per Maret meningkat sekitar 13,3 persen secara yoy [year on year], pertumbuhan utama ditopang oleh kredit segmen kecil 22 persen, diikuti oleh kredit segmen konsumer 10,2 persen dan menengah 4 persen,” kata Fery kepada Bisnis.
Ferry menjelaskan, pertumbuhan kredit pada segmen kecil didominasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang menawarkan bunga bersubsidi. Adapun, segmen konsumer didominasi produk kredit tanpa agunan perseroan atau BNI Fleksi.
Berdasarkan komposisinya, kredit kecil dan konsumer mendominasi penyaluran kredit BNI Manado sampai dengan kuartal I/2019. Komposisi keduanya masing-masing tercatat sebesar 41 persen dan 39 persen. Sementara itu, sisanya atau sekitar 20 persen merupakan kredit pada segmen menengah.
“Kalau dari sisi perkembangan bisnis, konsep besarannya BNI Manado pertumbuhannya baik ya, artinya baik untuk penyaluran kredit maupun pengumpulan dana, sama-sama tumbuh positif,” ujar Fery.
Namun demikian, dari sisi pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) masih sedikit di bawah ekspektasi. Sampai Maret, peningkatan DPK perseroan tercatat mencapai 15 persen secara tahunan yang ditopang oleh segmen nonperorangan yang tumbuh 31 persen.
Berdasarkan jenis produknya, deposito tercatat tumbuh paling tinggi sebesar 25 persen, sedangkan giro tumbuh 23 persen. Adapun, produk tabungan tercatat mengalami pertumbuhan 7 persen pada periode yang sama.
“Peningkatan giro dan deposito yang cukup tinggi banyak disebabkan pemberian solusi keuangan dan layanan transaksi digital terintegrasi kepada nasabah perorangan maupun institusi,” jelas Fery.
Meski demikian, komposisi dana murah masih mendominasi komposisi dana nasabah BNI di Manado, atau mencapai sekitar 71,7 persen. Komposisi tabungan mencapai 51,3 persen, sedangkan giro dan deposito masing-masing tercatat sebesar 28,3 persen dan 20,4 persen.
“Secara angka, untuk dana itu belum terlalu menggembirakan karena memang beberapa pemegang dana kami sedang menggunakan dananya, apalagi sekarang menyambut puasa dan lebaran, secara besaran jadi mereka sedang banyak menggunakan dana,” jelas Fery.
Fery mengatakan bahwa secara umum pertumbuhan fungsi intermediasi BNI Manado hingga 3 bulan pertama 2019 relatif sesuai dengan target. Namun demikian, dari sisi pertumbuhan laba masih ada sejumlah kendala yang menjadi perhatian perseroan.
Salah satunya adalah penyelesaian kredit bagi para nasabah yang terdampak bencana di Palu pada tahun lalu. Menurut Fery, hingga saat ini perseroan masih berupaya mencarikan solusi alternatif bagi para nasabah, khususnya bagi para debitur di segmen kecil.
“BNI Manado itu membawahi Sulteng, Gorontalo, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara, itu pusatnya di Manado. Itulah kenapa laba kami tidak begitu sejalan dengan pemberian kredit, karena biasanya kami mendapatkan laba dari kredit, sekarang kami harus restrukturasi dulu menata ulang,” jelasnya.