Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappeda Gorontalo Tampik Tudingan Miring Terkait Bendungan Bulango Ulu

Badan Perencanaan dan Pembangunan dan Penelitan Daerah (Bappeda) Provinsi Gorontalo menampik tudingan miring terkait perencanaan Bendungan Bulango ulu di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, MANADO—Badan Perencanaan dan Pembangunan dan Penelitan Daerah (Bappeda) Provinsi Gorontalo menampik tudingan miring terkait perencanaan Bendungan Bulango ulu di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah (BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki menjelaskan proses perencanaan Bendungan Bulango Ulu sudah ada sejak 2014 saat pembahasan RPJMN 2014-2019.

Proses perencanaan pemerintah, lanjutnya, dilakukan paling tidak dengan tiga cara, yaitu perencanaan teknokratik, perencanaan politis dan perencanaan partisipatif. Teknokratik tidak melibatkan masyarakat dengan mekanisme buttom-up, tapi berdasarkan kajian kebutuhan dan manfaatnya.

“Jadi kalau dibilang tidak diusulkan masyarakat, ya memang benar karena tidak semua perencanaan itu partisipatif dari bawah. Contohnya soal Rumah Sakit Ainun. Tidak ada masyarakat yang mengusulkan tapi itu kan kebutuhan masyarakat dan manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat,” katanya dikutip dari siaran pers, Minggu (5/5/2019).

Bendungan Bulango Ulu menjadi satu dari dua Proyek Strategis Nasional (PSN) di Gorontalo. Hal itu dilakukan karena pembiayaannya yang besar dan tidak mungkin didanai oleh APBD Provinsi. Selain itu, pembangunan Bendungan Bulango Ulu bersifat multi years.

Budi berharap agar masyarakat bisa memahami maksud pemerintah dalam hal pembangunan bendungan. Menurutnya, potensi sungai Bulango dan sungai Bone sangat besar. Sayangnya, air tersebut langsung terbuang ke laut dan belum termanfaatkan

Dengan adanya bendungan, maka diharapkan air sungai Bulango bisa ditampung untuk mengendalikan banjir, sumber air baku, irigasi sawah dan menjadi pembangkit listrik. Kajian-kajian teknis terkait kebutuhan, potensi dan manfaat tersebut sudah dilakukan oleh pemerintah.

Salah satu tujuannya untuk menjamin ketahanan air dalam mendukung ketahanan pangan nasioal. Ini juga menjadi pertimbangan nasional 2014 karena kapasitas air baku baru mencapai 51,44m3/detik dan ditargetkan pada 2019 meningkat menjadi 118,6 m3/det.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper