Bisnis.com, MANADO—PT Bumi Resources Mineral Tbk. menyatakan akan memulai produksi emas di Palu, Sulawesi Tengah, pada kuartal IV/2019.
Direktur dan Hubungan Investor Bumi Reources Mineral Herwin W. Hidayat menyatakan bahwa realisasi rencana produksi emas tersebut akan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
“Perseroan memiliki likuiditas yang baik seperti yang terlihat dari rasio pinjaman terhadap modalnya yang terkini. Kami juga akan memulai produksi emas dari proyek tambang di Palu sesuai dengan jadwal pada kuartal IV/2019,” katanya melalui siaran pers pada Senin (8/4/2019).
Perseroan juga menyatakan bahwa kemitraan yang dijalin bersama NFC China akan memberikan dampak positif terhadap perseroan, khususnya untuk proyek tambang seng dan timah hitam di Dairi, Sumatra Utara.
“Kemitraan kami dengan NFC China juga akan berdampak positif terhadap proyek tambang seng dan timah hitam di Dairi yang rencananya mulai berproduksi pada 2021,” tambahnya.
Selain itu, perseroan menyatakan tengah menjajaki kemungkinan untuk mempercepat produksi tembaga dari proyek tambang di Gorontalo. Sebelumnya, rencana tersebut dijadwalkan dimulai pada 2022.
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan atas pertanyaan dan permintaan informasi tambahan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dengan pencatatan pendapatan pada kuartal IV/2018 dan kuartal I/2019, serta rencana produksi dari Palu, Dairi, dan Gorontalo.
Selain itu, penjelasan ini dilakukan untuk memenuhi permintaan penjelasan dari BEI agar saham emiten bersandi BRMS ini dapat kembali diperdagangkan di pasar modal. Sejak Selasa (2/4/2019) saham perseroan disuspensi atau diberhentikan sementara perdagangannya oleh BEI. Pertanyaan diterima perseroan pada Jumat (5/4/2019).
Dia mengatakan BRMS telah mendatangi BEI dan menjelaskan bahwa perseroan telah mencatatkan pendapatan pada tahun lalu. Perseroan juga telah membukukan pendapatan pada kuartal I/ 2019, yang nantinya terlihat dalam laporan keuangan.
“BRMS juga telah meyakinkan BEI dalam diskusi tersebut, bahwa perusahaan juga telah mencatat pendapatan pada laporan keuangan konsolidasi yang akan terbit pada kuartal I/2019,” demikian pernyataan Herwin.