Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Generasi Milenial Berpeluang Manfaatkan Investasi di Pasar Modal

Tren digitalisasi di Indonesia membuka peluang yang lebar bagi semua sektor bisnis. Generasi muda berpeluang memulai investasi untuk bekal mereka di masa depan.
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, MAKASSAR - Tren digitalisasi di Indonesia membuka peluang yang lebar bagi semua pihak sektor industri. Generasi muda berpeluang memulai investasi untuk bekal mereka di masa depan.

Ahmad Rafif Raya, Founder Truzt.id, platform yang bergerak di bidang edukasi, memaparkan pentingnya berinvestasi sejak dini sebagai langkah mempersiapkan masa tua yang lebih baik.

Menurut Rafif, anak muda harus memacu diri untuk berinvestasi selagi belum memiliki keluarga untuk ditanggung biaya hidupnya.

Tapi, sesalnya, masih banyak anak muda yang belum memikirkan investasi dan lebih memilih menghamburkan materi.

"Padahal dua-duanya bisa jalan, menikmati masa muda dan berinvestasi untuk menikmati masa tua yang lebih baik. Siapa yang tahu, jika tiba-tiba kehilangan pekerjaan sementara tidak memiliki proyeksi investasi itu sangat berisiko," jelas Rafif.

Rafif menambahkan, semakin cepat memulai untuk berinvestasi, maka semakin cepat mendapatkan keuntungannya.

"Karena investasi itu jangka panjang. Bukan hanya sepekan. Bahkan bisa sampai berpuluh tahun. Faktor paling penting bagi investasi adalah waktu. Sabar menunggu, tidak instan," tandasnya.

Menurut Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel) Fahmin Amirullah, masyarakat Indonesia yang memahami pasar modal hanya sekitar 4,40%.

Kemudian yang berinvestasi menggunakan instrumen pasar modal presentasinya lebih rendah lagi, yaitu 1,25%.

Fahmin menjelaskan, masyarakat saat ini masih didominasi oleh budaya konsumtif dibanding investment. Paradigma konsumtif society seperti itu, harus diubah melalui sosialisasi yang masif apalagi investasi pasar modal saat ini menawarkan beragam kemudahan.

"Dulu, untuk berinvestasi harus menyiapkan dana Rp50 juta, kalau dikonversikan sekarang itu jumlahnya sekitar Rp300 juta. Kalau sekarang bisa buka rekening efek dengan deposit yang sangat minim. Deposit itu lah yang nanti digunakan untuk membeli saham," jelas Fahmin.

Fahmin melanjutkan, kondisi pasar modal yang kurang dilirik masyarakat mulai memunculkan kabar baik pada tahun 2018 dengan jumlah investor yang meningkat secara signifikan.

BEI Sulsel mencatat, jumlah Single Investor Identification (SID) tahun 2017 yang hanya sebanyak 8.867, naik menjadi 13.797 tahun 2018, dan Februari 2019 tercatat sebanyak 14.690.

"Total SID berumur 18-40 tahun sebanyak 10.139 dan usia 40 tahun ke atas hanya sebanyak 4.179. Milenial sekarang banyak sekali yang tertarik dengan bidang investment, tertarik untuk mengenal produk-produk investasi," terang Fahmin.

Fahmi pun optimistis pertumbuhan investor di Sulsel akan semakin positif seiring dengan pemahaman masyarakat khususnya milenial yang sangat baik.

Menurut Fahmin program sosialisasi dan edukasi juga saat ini tidak hanya terfokus di Makassar namun sudah meluas hingga ke daerah-daerah

Ditambah dengan dukungan teknologi informasi yang semakin mudah maka akses informasi semakin merata, baik melalui media mainstream maupun melalui media sosial dengan munculnya komunitas-komunitas investor.

"Kemudian akses untuk mendapatkan instrumen investasi juga semakin mudah ditemui seperti reksadana. Bukan hanya melalui lembaga keuangan, saat ini beberapa market place juga sudah banyak yang menawarkan produk investasi," jelas Fahmin.

Alumnus Universitas Hasanuddin itu juga menyampaikan, tanpa latar belakang pendidikan ekonomi pun sangat memungkinkan bergelut di pasar modal dengan kemudahan informasi.

"Jangan berkecil hati jika bukan berlatar belakamg pendidikan ekonomi. Banyak nonekonomik tapi sukses dan sangat disegani di industri bursa saham," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sitti Hamdana R
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler