Bisnis.com, MANADO—Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari China, ke Sulawesi Utara mengalami peningkatan pada Februari 2019. Namun, tingkat lama tinggal terindikasi mengalami penurunan.
Dibandingkan bulan sebelumnya, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulawesi Utara melalui Bndara Sam Ratulangi meningkat 4,03% menjadi 11.302 orang. Adapun, secara tahunan jumlah tersebut meningkat 4,71%.
Wisatawan dari Negeri Panda mendominasi jumlah wisman, dengan mencapai 90,9% dari total kunjungan atau mencapai 10.262 orang. Wisman terbanyak selanjutnya berasal dari Jerman dan Amerika Serikat, masing-masing 162 orang dan 125 orang.
Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) Marthedy Tenggehi mengatakan bahwa secara kumulatif, sepanjang 2 bulan pertama tahun ini total kunjungan wisman sudah mencapai 22.266 orang, meningkat dari kumulatif Januari—Februari 2018 sebanyak 19.299 orang.
Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Februari mencapai 64,9%, meningkat 0,73% dibandingkan dengan Januari. Secara tahunan, TPK hotel justru menurun 6,58%.
Penurunan TPK, didorong oleh hotel bintang 5 dan bintang 4 yang mengalami penurunan masing-masing 37,15% dan 8,15%. Adapun, klasifikasi hotel bintang lainnya mengalami peningkatan secara tahunan, dengan hotel bintang 2 mengalami kenaikan terbesar, yakni 8,59%.
Dia menjelaskan kehadiran wisman tidak serta merta mendorong peningkatan TPK hotel berbintang. Menurutnya, penurunan kemungkinan besar disebabkan oleh menurunnya kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) yang menurun.
Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) wisman pada Februari sebesar mencapai 2,79% juga tercatat menurun, baik secara tahunan maupun dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada hotel bintang 1 dan bintang 2 secara bulanan.
Kepala Divisi Analisa Pemasaran Dinas Pariwisata Sulawesi Utara Johanis Wowor mengatakan bahwa saat ini fokus pemerintah baru sampai mendatangkan jumlah wisatawan. Menurutnya, masih perlu kajian lebih dalam untuk mengoptimalkan masa tinggal dan pengeluaran wisman.
“Namun, pemerintah hingga saat ini bersama dengan ASITA, masih mengkaji lebih dalam, untuk saat ini kan kami masih berusaha mendatangkan wisatwawan nantinya ke depan mungkin hal ini kita berlakukan untuk wisatawan-wisatawan lain,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (1/4/2019).
Dia mengatakan, jumlah wisman khususnya dari China masih berpotensi terus mengalami peningkatan pada tahun ini. Sejumlah rute penerbangan langsung ke Manado akan terealisasikan pada tahun ini, salah satunya adalah penerbangan dari Nanning ke Manado yang dimulai pada hari ini, Selasa (2/4/2019).
“Besok ada penerbangan dari Swirijaya AIr, besok dari kota Nangning ke Manado. Di pesawat itu juga hadir Dubes Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun,” katanya.