Bisnis.com, MANADO -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo terus mendorong pengembangan komoditas ekspor di Provinsi Gorontalo melalui kerjasama dengan berbagai pihak
Gunawan Purbowo, Ketua Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo menjelaskan, saat ini telah dilakukan upaya pengembangan produk turunan kelapa yang berorientasi pasar ekspor.
Melihat potensi produk turunan kelapa yang selama ini diminati oleh Tiongkok, Korea dan Jepang dengan nilai permintaan mencapai USD581 miliar per tahun, diharapkan upaya yang dilakukan oleh Kpw BI Prov Gorontalo yang bekerjasama dengan beberapa pihak terkait dapat meningkatkan kapasitas ekspor Provinsi Gorontalo.
"Meningkatnya kapasitas ekspor Provinsi Gorontalo tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Gorontalo," ujarnya, seperti dikutip dari rilis, Rabu (21/11).
Adapun, pihak yang bersepakat dalam MoU yang ditandatangani di Gorontalo pada Rabu (21/11/2018) itu antara lain Kpw BI Prov Gorontalo, Pemprov Gorontalo, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Gorontalo, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Gorontalo dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Gorontalo.Berdasarkan MoU tersebut, tiap-tiap pihak yang terlibat akan melakukan peran dan fungsinya dengan tujuan mendorong ekspor komoditas dari Gorontalo.
"Perbaikan dan peningkatan kinerja akan dilakukan mulai dari proses produksi, perdagangan, pengiriman, regulasi sampai dengan prizinan. Sehingga diharapkan ke depan ekspor Gorontalo akan semakin meningkat," ujarnya.
Kesepakatan tersebut akan memperkuat langkah Kpw BI Prov Gorontalo yang telah berupaya mendorong ekspor, khususnya produk UMKM.
Sebelumnya, Kpw. BI Prov Gorontalo berhasil mempromosikan Kain Sulaman Karawo di level internasional melalui keikutsertaan dalam New York Fashion Week 2017 dan penjualan Karawo melalui kerjasama dengan Indonesia Fashion Gallery di Manhattan New York pada Oktober-Desember 2018.