Bisnis.com, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan mendorong pelaku industri pariwisata di daerah tersebut untuk mengadopsi konsep pengembangan wisata berbasis syariah pada lini bisnis yang mampu menarik angka kunjungan wisatawan.
Menurut dia, konsep pengembangan wisata halal sudah selayaknya diimplementasikan luas di Sulsel jika menilik pada potensi dan karakteristik destinasi yang dimiliki.
"Semua [pelaku industri pariwisata] harus ikut mengimplementasikan konsep wisata syariah ini. Harus ikut," tegasnya usai pembukaan Pekan Ekonomi Syariah 2018 di Makassar, Jumat (14/9/2018).
Dia menjelaskan, pengembangan pariwisata bisa menghasilkan produk-produk turisme berbasis syariah, seperti halnya kuliner halal, rekreasi halal dan beberapa lini lainnya.
"Konsep ini rujukannya wisata halal. Bahkan kedepannya, ada beberapa destinasi di Sulsel yang akan kami format sebagai kawasan wisata halal," papar Nurdin.
Adapun untuk pelaku industri pariwisata yang masih enggan menerapkan konsep syariah, dia memastikan bakal melakukan komunikasi intensif untuk selanjutnya menciptakan sinergitas untuk pengembangan pariwisata berbasis syariah.
"Tidak sulit kok sebenarnya, karena ini muaranya untuk wisatawan juga. Saat berkunjung ke Sulsel, sudah tidak sulit menemukan produk turisme yang halal dan sebagainya," papar Nurdin.
Pada sisi lain, gubernur yang kerap disapa Profesor itu juga mengapresiasi langkah Bank Indonesia Provinsi Sulsel yang mengelar Pekan Ekonomi Syariah 2018 dengan orientasi optimalisasi potensi wisata berbasis syariah.
"Saya berharap agar BI berkelanjutan mendorong konsep ini, Pemprov Sulsel dukung penuh," paparnya.
Dalam kesempatan sama, Kepala BI Provinsi Sulsel Bambang Kusmiarso mengatakan Pekan Ekonomi Syariah akan menjadi sebuah momentum penting untuk menumbuhkan optimisme seluruh stakeholder strategis dalam upaya mendorong arah kebijakan pemerintah untuk pemberdayaan ekonomi, khususnya pada sektor kepariwisataan yang terkait dengan sektor-sektor lainnya di Sulsel.
"Karena kami berupaya menjadikan Sulsel sebagai salah satu penggerak utama dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," tuturnya.
Adapun kegiatan yang menjadi rangkaian dari Festival Ekonomi Syariah 2018 tingkat Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) tingkat Nasional itu dijadwalkan berlangsung pada 14 September hingga 16 September 2018 mendatang.