Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerakan Batanang Rica dan Tomat Diharapkan Rem Inflasi Sulut

Tim pengendalian inflasi daerah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulut melanjutkan gerakan Batanang Rica dan Tomat (Barito).
Bibit Cabai./ANTARA-Hendra Nurdiyansyah
Bibit Cabai./ANTARA-Hendra Nurdiyansyah

Bisnis.com, MANADO— Tim pengendalian inflasi daerah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulut melanjutkan gerakan Batanang Rica dan Tomat (Barito) di tahun ini guna mencegah kenaikan inflasi di Sulawesi Utara di posisi maksimal 3,5% pada akhir tahun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut Soekowardojo menjelaskan, selama semester I 2018, komoditas cabai dan tomat sayur menjadi salah satu penyumbang utama inflasi Sulut. Pada Bulan Juni 2018, kelompok volatile food memiliki andil inflasi sebesar 0,31% secara mont to month, yang di antaranya dipengaruhi oleh inflasi komoditas tomat sayur yang memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,25%.

“Penyaluran bantuan bibit kepada kedua kelompok wanita yang peresmiannya akan kita saksikan pada hari ini diharapkan mampu untuk membantu menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan masyarakat terutama saat permintaannya melonjak pada periode Pengucapan Syukur, serta Natal dan Tahun Baru,” ujarnya dalam peresmian Gerakan Barito 2018, Senin (16/7/2018).

Dia menjelaskan, inflasi Sulut telah mencapai 0,65% secara month to month pada Juli 2018, lebih rendah dari rata-rata inflasi Sulut pada periode yang sama dalam lima tahun terakhir, yaitu sebesar 0,77%. Menurutnya, kondisi ini patut dipertahankan agar inflasi di Sulut pada akhir tahun nanti dapat sesuai dengan target yakni 3,5% +/- 1.

Dia menambahkan, gerakan Barito merupakan inisiatif dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sulawesi Utara dalam upaya mengendalikan inflasi di daerah Sulut. Gerakan ini bertujuan memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, terutama pada komoditas Bawang Daun, Cabai, dan Tomat yang dalam beberapa tahun terakhir kerap menjadi penyumbang inlasi terbesar untuk Provinsi Sulawesi Utara.

Lebih lanjut, program ini merupakan pelaksanaan yang ketiga yang telah diselenggarakan oleh TPID Provinsi Sulawesi Utara sejak tahun 2017. Adapun pada tahun ini, pihaknya akan menyerahkan bantuan sebanyak 20.000 bibit tanaman batang bawang, rica (cabai), dan tomat untuk mendukung program tersebut.

Acara penanaman bibit dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey bersama dengan Ketua Tim Penggerak PKK Rita Dondokambey Tamuntuan, dan Kepala Perwakilan BI Sulut Soekowardojo.

Dalam sambutannya, Gubernur Olly mengapresiasi gerakan Barito sebagai bentuk kepedulian bagi kesejahteraan masyarakat Sulut.

“Kehadiran kita saat ini menandakan bahwa kita memiliki visi dan misi yang sama dalam merealisasikan terwujudnya masyarakat Sulut yang hebat dan sejahtera,” ujarnya.

Ketua TP-PKK ibu Rita meyakini gerakan Barito dapat menjadi solusi jangka panjang bukan hanya dalam aspek pengendalian inflasi melainkan juga dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan. Selain itu, sekaligus juga sebagai salah satu upaya strategis dalam menunjang pemerintah mengentaskan kemiskinan.

“Jika kita mampu memasyarakatkan program ini serta konsisten dalam pelaksanaanya, dapat dipastikan bahwa program seperti ini merupakan solusi jangka panjang bagi ketahanan pangan masyarakat Sulut,” ungkapnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper