Bisnis.com, MAKASSAR - Perum Damri tetap mempertahankan operasional Trans Mamminasata meski moda tersebut tidak menunjukkan peningkatan signifikan dari sisi pemanfaatan dan mengalami kerugian operasional.
Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin mengemukakan hingga saat ini pihaknya belum pernah merancang langkah penutupan atau melepas operasional Trans Maminasata meski terus mencatatkan rugi operasional yang cukup signifikan.
"Kami tidak ada niat mau menutup [operasional] trans maminasata sekalipun masih rugi. Kedepannya, kami justru berharap bisa melakukan langkah konkret untuk lebih mendorong Trans Mamminasata ini," katanya kepada Bisnis Senin (21/5/2018).
Selain itu, lanjut dia, perusahaan bakal lebih mengintesifkan sinergitas dengan Pemprov Sulsel guna mendapatkan subsidi transportasi perkotaan dari Kementerian Perhubungan agar menjamin keberlanjutan dari Trans Mamminasata.
Trans Mamminsata merupakan moda trasportasi dengan skema bus rapid transit (BRT) mulai dioperasikan Perum Damri sejak 2014 dan merupakan kerja sama dengan Pemprov Sulawesi Selatan sebagai penyedia infrastruktur pendukung.
Saat ini tersisa sekitar 15 unit armada dari Trans Maminasata yang masih beroperasi secara bergiliran untuk melayani pergerakan penumpang dengan kuantitas sangat kecil pada beberapa rute dan koridor existing.
GM Perum Damri Cabang Makassar Ilyas Hariyanto mengatakan serangkaian langkah efesiensi dilakukan untuk menekan pembengkakan biaya operasional sekaligus menjaga konsistensi Trans Mamminasata.
Dia mengakui, pemanfaatan moda Trans Mamminasata yang sangat minim oleh masyarakat tidak mampu menutupi biaya operasional sehingga membentuk catatan rugi operasional yang cukup besar.
"Meski begitu, Trans Mamminasata kami upayakan terus beroperasi," katanya.
Perum Damri saat ini menggunakan skema subsidi silang untuk memastikan Trans Mamminasata tetap berjalan, di mana pada skema itu memanfaatkan pendapatan reguler dikonversi menjadi penyokong biaya operasional moda transportasi massal tersebut.
Trans Mamminasata dipersiapkan menjadi penghubung empat kabupaten kota di Sulsel yakni Makassar, Sungguminasa (Gowa), Maros dan Takalar yang disebut Mamminasata.
Mamminasata merupakan kawasan khusus percontohan pengembangan tata ruang terpadu di Indonesia yang dibentuk berdasarkan Kepres No.55/2011, yang mana mengikuti konsep Jabodetabek di Pulau Jawa.
Di sisi lain, Pemprov Sulsel hanya menyediakan fasilitas atau infrastruktur penunjang Trans Mamminasata berupa halte tanpa mengucurkan subsidi untuk operasional.