Bisnis.com, MAKASSAR - Langkah antisipasi terhadap aksi teror bom dilakukan Komandan Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin.
Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengaku telah melakukan deteksi dini terhadap sejumlah jaringan kelompok yang diindikasi terlibat dalam aksi teror bom di Indonesia.
Adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang diduga telah melakukan penyerangan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Jaringan tersebut kata Agus, sudah lama terdeteksi, dan hampir ditemukan di seluruh wilayah Indonesia. Olehnya itu, pihaknya melakukan deteksi dini di sejumlah wilayah perbatasan di Sulawesi Selatan.
"Utamanya, di wilayah utara dan barat yang patut kita waspadai," ungkap Agus usai melakukan rapat terbatas bersama Fokopimda di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (15/5/2018)
Pihaknya juga akan mengambil langkah intelejen dan teritorial yang sudah menjadi tugas pokok TNI dalam mengawal keamanan negara.
Meski Sulsel masih dalam kategori kondusif dan aman, Agus menyatakan, ia tidak ingin lagi ada pihak yang meresahkan dan membuat masyarakat panik.
"Kita hanya perlu fokus terhadap sejumlah titik tertentu. Untuk pengamanan itu sudah kita siapkan jauh hari. Namun kami akan tetap meningkatkan. Kami siap bantu kepolisian," beber Agus.
Sebelumnya, Pj Gubernur Sulsel Soni Sumarsono memastikan wilayah yang dipimpinnya saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. Ia menyatakan, telah melakukan koordinasi oleh pihak terkait dalam hal pengamanan.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk meningkatkan penjagaan. Meski saat ini kondisi masih tetap aman dan kondusif," kata Soni.
Sebanyak 8.000 anggota kepolisan telah dikerahkan ke sejumlah daerah di Sulsel untuk langkah antisipasi terhadap aksi teror bom yang belakangan ini kembali menjadi isu panas.