Bisnis.com MANADO – Pemerintah Provinsi Gorontalo bakal menyelesaikan pembangunan 610 unit rumah hunian idaman rakyat pada tahun ini. Jumlah tersebut merupakan 61% dari target yang direncanakan sebanyak 1.000 unit.
Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah memiliki kerja sama program padat karya. Kerja sama itu ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Hunian Idaman Rakyat (Rumah RH-IR) oleh Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Madsuni dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Sabtu (12/5/2018).
“Alhamdulillah hari ini saya dan pak Idris Rahim genap berusia 6 tahun memimpin Provinsi Gorontalo ini. Mohon maaf jika setiap tahun kita hanya mampu mensubsidi rumah maksimal 1.000 rumah, karena keterbatasan dana APBD kita,” kata Rusli usai peletakan batu pertama pembangunan Rumah Hunian Idaman Rakyat, dikutip dari laman resmi Pemprov Gorontalo, Senin (14/5/2018).
Padahal, lanjutnya, saat ini masih ada kebutuhan rumah sekitar 58.000 kepala keluarga yang belum menikmati rumah layak. Adapun, pembangunan rumah layak huni dilakukan di Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo yang pekerjaannya diswakelolakan ke TNI bersama dengan instansi terkait.
Dia mengungkapkan dari 1000 unit yang direncanakan, baru ada 610 unit yang selesai dianggarkan tahun ini. Hanya saja, Rusli menilai meski jumlah Rumah Hunian Idaman Rakyat tidak bertambah setiap tahun tapi ada penambahan dalam hal kualitas rumah dan anggaran yang dialokasikan.
Menurutnya, jika sebelumnya satu unit rumah dihargai Rp18 juta maka pada 2017 naik menjadi Rp25 juta per unit. Sementara, tahun ini dinaikkan lagi menjadi Rp31 juta per unit termasuk untuk WC dan kamar mandi.
“Jadi yang punya rumah tidak repot lagi mencari tempat MCK. Tahun ini program ini kita kerjasamakan dengan TNI-Polri,” ujarnya.
Sementara itu, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Madsuni menyambut baik realisasi dari kerja sama padat karya dengan unsur TNI. Menurutnya, TNI selain memiliki tugas pokok dan fungsi militer menjaga kedaulatan negara juga memiliki tugas untuk membantu pemerintah dalam program pembangunan daerah.
“Inilah salah satu bentuk sinergitas antara TNI dengan pemerintah daerah sehingga setiap program kegiatan masing masing institusi dapat saling menguatkan dan memperbesar nilai manfaat bagi kesejahteraan rakyat di Gorontalo,” ujarnya.
Selain pembangunan rumah hunian idaman rakyat, kerja sama kedua pihak juga termasuk pengembangan pertanian berbasis konservasi seluas 14 hektare, pengelolaan tanah dengan sistim TOT (tanpa olah tanah) seluas 14 hektare, pembangunan dan peningkatan infrastruktur pemukiman, jalan dan akses pertanian sepanjang 1.400 meter serta pembuatan hutan manunggal seluas 400 hektare.