Bisnis.com, MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menargetkan percepatan penyusunan rencana umum energi daerah (RUED) bisa diselesaikan dalam jangka waktu satu bulan. RUED bakal disesuaikan dengan potensi energi Bumi Nyiur Melambai.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O. E Kandouw menerima kunjungan kerja Dewan Energi Nasional (DEN) terkait penyusunan RUED pada Jumat (27/4/2018). Dia mengusulkan adanya perluasan jaringan listrik yang harus dimulai di pulau - pulau yang ada di Sulut.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Utara B. A. Tinungki mengungkapkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey telah menandatangi surat keputusan untuk penyusunan RUED.
“Kami diberikan waktu 3 minggu. Paling lama satu bulan selesai,” katanya saat ditemui Bisnis di Manado, akhir pekan lalu.
Oleh karena itu, lanjutnya, tim terpadu yang terdiri dari berbagai instansi dan akademisi akan mempercepat penyusunan RUED tersebut. Dia mengungkapkan sebenarnya draft sudah ada sehingga hanya perlu diisi dan disesuaikan dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Saleh Abdurrahman mengapresiasi tindak lanjut dari Pemprov Sulut untuk mempercepat penyusunan RUED dengan adanya SK Gubernur.
“Saya tadi senang sekali karena pak Gubernur instruksikan. Sudah dibentuk SK Gubernur diminta untuk selesaikan. Mudah-mudahan sebulan ini selesai,” katanya saat ditemui Bisnis di Manado akhir pekan lalu.
Dia menambahkan proses penyusunan RUED sebenarnya sudah berlangsung lama. Hanya tinggal sinkronisasi secara efektif dan disesuaikan dengan target pertumbuhan ekonomi yang disepakati. Apalagi, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara sudah berada di atas rata-rata nasional.
“RUED ini juga penting bagi investor, karena ternyata di wilayah ini sudah ada visi akan tumbuh [pasokan energi] sekian. Sudah ada rencana. Jadi bagi investor ini security, ternyata pemda sudah punya program yang jelas,” ujarnya.
Tinungki mengungkapkan target pertumbuhan pembangkit listrik secara rata-rata nasional 8% per tahun. Namun, untuk wilayah Sulawesi Utara saat ini tumbuh sekitar 10,5% per tahun. Bahkan di Manado saja sekitar 12% per tahun.
“Ini menunjukkan ekonomi Sulawesi Utara cepat tumbuh di atas rata-rata nasional. Karena salah satu indikator pertumbuhan kelistrikan kan pertumbuhan ekonomi. Makin banyak industri, pabrik bangun, aktivitas ekonomi, tentu butuh listrik lebih banyak kan,” katanya.
ENERGI TERBARUKAN
Dia menambahkan dalam penyusunan RUED tersebut, tim terpadu tetap berkomitmen untuk mengembangkan potensi energi yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Salah satunya, mendorong pengembangan energi terbarukan.
Menurutnya, bauran energi terbarukan di Sulut sudah berada di atas target nasional. Pasalnya, saat ini bauran energi terbarukan sudah mencapai 43% dari kapasitas pembangkit terpasang sebesar 422 megawatt (MW). Padahal, Indonesia menargetkan bauran energi terbarukan secara nasional bisa mencapai 23% pada 2025.
Dia menilai tingginya pemanfaatan energi terbarukan salah satunya karena Bumi Nyiur Melambai memiliki potensi panas bumi yang besar. Saat ini, lanjutnya, pembangkit listrik panas bumi memasok sebanyak 120 MW, sedangkan pembangkit listrik tenaga air memasok sekitar 59 MW.
Saleh menambahkan pengembangan energi terbarukan di Sulawesi Utara sangat membantu target pengembangan energi terbarukan secara nasional. Pasalnya, target sudah tercapai akibat pemanfaatan potensi panas bumi.
“Tapi peluang untuk mempertinggi tetap ada. Dari air, surya dan biomassa,” katanya.