Bisnis.com, PALU—Pasokan daging kerbau beku untuk memenuhi kebutuhan pasar di Kota Palu dan sekitarnya hingga kini masih menunggu rekomendasi dari Gubernur Sulawesi Tengah H Longki Djanggola.
"Saat ini surat permohonan kami untuk mendapatkan rekomendasi gubernur masih di meja Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng," kata Gutomo, Kepala Bidang Komersial Bulog Sulteng, di Palu, Rabu (4/4/2018).
Namun, dia berharap sebelum Lebaran 2018 rencana mendatangkan daging kerbau beku dari Jakarta sudah terealisasi.
Soal pangsa pasar daging kerbau beku, Gutomo mengatakan konsumennya sudah ada yakni restoran, hotel, dan juga para pedagang bakso.
"Hanya saja Bulog sedikit kesulitan untuk tempat penyimpanan daging harus memadai," kata dia.
Sementara ini yang sudah ada di Bulog Sulteng tempat untuk daging beku baru kapasitas 12 ton. Padahal sekali mendatangkan paling tidak 28 ton atau satu kontainer.
Menurut dia, jika hanya 12 ton didatangkan, jelas rugi karena satu kontainer bisa menampung sampai 28 ton daging beku.
Kepala Perum Bulog Sulteng Khozin sebelumnya mengatakan pasokan daging beku itu sama sekali tidak akan mengganggu pasar daging sapi segar maupun daging sapi beku.
Karena konsumen untuk daging kerbau beku adalah restoran, hotel, dan pedagang bakso.
Justru sebaliknya, dengan masuk daging kerbau beku, harga daging sapi segar di pasar-pasar tradisional akan stabil. Langkah ini sekaligus dalam rangka menjaga stabilisasi harga daging di pasaran setiap menjelang hari raya bergerak naik.
Harga daging sapi segar di pasar tradisional di Palu saat ini berkisar Rp110.000/kg. Daging sapi beku dijual di mal dan swalayan Rp80.000/kg sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan.