Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapasitas Taxiway Bandara Sorong Tahan Penetrasi Garuda Indonesia

Maskapai penerbangan plat merah, Garuda Indonesia hanya mematok tingkat keterisian kursi pesawat untuk rute Jakarta - Sorong PP pada rasio 65% dengan mempertimbangkan kapasitas taxiway pada Bandara Domine Eduard Osok Sorong.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, SORONG—Maskapai penerbangan plat merah, Garuda Indonesia hanya mematok tingkat keterisian kursi pesawat untuk rute Jakarta - Sorong PP pada rasio 65% dengan mempertimbangkan kapasitas taxiway pada Bandara Domine Eduard Osok Sorong.

Kualitas taxiway atau landas hubung antara runway dan apron tersebut dinilai masih belum optimal sehingga memiliki potensi mengganggu aktivitas pesawat jika load factor berada pada level yang optimal.

VP Garuda Indonesia Regional Sulawesi Kalimantan Maluku dan Papua I Wayan Supatrayasa mengemukakan pembatasan pada sisi keterisian kursi itu lebih berorientasi pada kelancaran maupun keselamatan penerbangan yang menjadi prioritas perseroan.

"Sebenarnya memungkinkan jika kami patok load factor lebih dari angka 65%, tetapi teknisnya itu tidak memungkinkan jika pesawat melintas di taxiway yang masih membutuhkan pemadatan. Jika dipaksakan, ada potensi amblas dan lainnya, cukup beresiko," katanya saat berbincang dengan Bisnis di Sorong, Minggu (11/3/2018) pagi.

Adapun pada rute Jakarta - Sorong (PP) itu, perseroan menggunakan armada Boeing 737 800NG berkapasitas 162 kursi yang terdiri dari 12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi.

Penggunaan armada Boeing 737 series itu merupakan yang pertama dilakukan perseroan untuk melayani penerbangan dari dan menuju Sorong, di mana untuk rute lainnya hanya memanfaatkan Bombardier CRJ1000 yang memiliki tonnase lebih rendah dari Boeing 737.

Kendati demikian, papar Wayan, optimalisasi armada Boeing 737 untuk rute Jakarta-Sorong sudah bisa dilakukan jika otoritas terkait merampungkan pengerjaan penguatan permukaan taxiway sehingga memungkinkan dilintasi pesawat dengan kapasitas maksimal.

Di sisi lain, dia juga berharap agar jalinan sinergitas dengan pemerintah setempat bisa terbangun secara berkelanjutan agar rute terbaru tersebut menjadi katalis bagi perekonomian terutama sektor pariwisata Papua Barat.

Sebagai informasi, rute penerbangan langsung Jakarta - Sorong itu dilayani secara efektif pada Sabtu (10/3/2018) yang dirangkaikan dengan kegiatan jelajah Raja Ampat oleh manajemen Garuda Indonesia bersama dengan Kementerian Pariwisata.

Selama ini, akses penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia dari Jakarta menuju Sorong mesti transit di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebagai hub Garuda Indonesia di wilayah timur.

"Hal ini jadi pekerjaan rumah pula bagi kami, bagaiman agar bisa dijelaskan ke konsumen nantinya. Apalagi saat peak season, permintaan tinggi tapi tentu tidak bisa diakomodir semua, karena pertimbangan itu tadi [taxiway]," kata Wayan.

Direktur Marketing dan IT Garuda Indonesia Nina Sulistyowati mengatakan perluasan konektivitas yang direalisasikan perseroan diharapkan membuat pilihan akses bagi wisatawan yang ingin melakukan perjalanan ke Sorong menjadi lebih variatif.

"Penerbangan dari Sorong juga kami koneksikan dengan beberapa kota-kota utama lainnya di Papua. Tentu akan lebih memudahkan wisatawan, pelaku usaha dan masyarakat dari sisi aksesibilitas," katanya.

Nina menjelaskan, rute langsung dari Jakarta ke Sorong memiliki potensi trafik penumpang yang sangat tinggi mengingat Sorong menjadi titik konsolidasi wisatawan yang hendak menikmati keindahan destinasi bahari Raja Ampat.

Secara keseluruhan, Sorong juga sebelumnya telah memiliki rute dengan beberapa kota di Tanah Air yakni Makassar sebagai hub di wilayah timur, kemudian Manado serta Ambon yang juga kerap menjadi titik transit penerbangan Garuda di wilayah timur.

Sejauh ini, Garuda Indonesia memiliki 10 frekunsi penebangan dari Sorong ke destinasi lain, termasuk rute Jakarta-Sorong yang dilayani sekali dalam sehari.

Pada rute Jakarta-Sorong memiliki jadwal terbang dari Jakarta pada pukul 00.20 WIB dan tiba di Sorong pada pukul 06.35 WIT.

Kemudian penerbangan dari Sorong sendiri menggunakan GA 683 yang akan berangkat pada pukul 07.25 WIT, dan akan tiba di Jakarta pada pukul 08.55 WIB.

Wali Kota Sorong Limbert Jimau mengatakan dukungan perluasan penyediaan akses penerbangan oleh Garuda Indonesia bakal lebih mebuat pergerakan wisatawan lebih aktif.

"Bahkan saya inginnya, Garuda Indonesia langsung saja tambah frekuensi supaya lebih banyak lagi yang datang ke Sorong," katanya.

Limbert juga memastikan jika seluruh sumber daya yang dimiliki Pemkot Sorong bakal dimanfaatkan dalam mendukung keberlanjutan penentangan langsung yang dibuka Garuda Indonesia.

Diantaranya adalah penguatan kapasitas bandara yang diakui Limbert menjadi keluhan maskapai dalam meningkatkan penetrasi penebangan melaui Bandara Domine Eduard Osok Sorong.

"Saya akan berbicara dengan pusat agar bagaiman bandara Sorong ini bisa lebih maksimal. Soal kebutuhan lahan nanti kami cari jalannya, untuk penambahan landas pacu dan lainnya," ujar dia.

Untuk skala yang lebih luas, Limbert menilai rute langsung dari Jakarta itu bakal membuat sektor industri dan perdagangan di Sorong ikut bergerak. "Pelaku usaha lebih gampang jalannya, terutama yang dari Jakarta, di samping wisatawan yang datang bisa lebih banyak," kata Limbert.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler