Bisnis.com, GORONTALO--Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat jumlah angkatan kerja di Provinsi Gorontalo pada bulan Agustus 2017 mengalami penurunan.
Kepala Bidang Statistik Sosial dari BPS Provinsi Gorontalo Mohamad Fadlian Syah di Gorontalo, Kamis, mengatakan pada bulan Agustus 2016 angkatan kerja Gorontalo sebanyak 562.156 orang dan pada bulan Agustus 2017 turun menjadi 547.766 orang.
"Terjadi penurunan orang-orang yang bekerja, yaitu pada bulan Agustus 2016 ke bulan Agustus 2017 sebanyak 22.352 orang," jelasnya.
Dengan kata lain, kata Fadlian Syah, pengangguran tercatat sebanyak 4,28 persen pada bulan Agustus 2017 atau naik dari bulan Agustus 2016 yang hanya sekitar 2,76 persen.
"Jika kita telisik lebih jauh, berbagai alasan warga berhenti bekerja dalam setahun terakhir memiliki alasan yang beragam," ucapnya.
Jumlah warga yang mengatakan berhenti bekerja karena gaji kurang memuaskan sebanyak 30,95 persen, kemudian yang tidak cocok dengan lingkungan kerja atau habis masa kontrak sebanyak 26,19 persen.
"Sedangkan yang menyatakan usahanya bangkrut sebanyak 2,38 dan 9,52 persen mengatakan karena menikah, sakit, istirahat dan alasan lainnya," pungkas dia.
Fadlian Syah menambahkan salah satu fakta yang sedikit menggelitik adalah sebanyak 1,03 persen dari penduduk usia kerja mengatakan alasan malas untuk bekerja atau belum mau untuk bekerja.
Pada bulan Agustus 2017, sebesar 60,51 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal dan persentase pekerja informal naik 0,20 poin dibanding bulan Agustus 2016.
Selama setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah sektor pertanian 2,54 persen poin, sektor industri 0,51 persen poin dan sektor lainnya yang meliputi sektor konstruksi, transportasi, keuangan, pertambangan dan listrik, gas dan air 1,93 poin.
Pada bulan Agustus 2017, terdapat 29,73 persen penduduk bekerja tidak penuh atau jam kerja kurang dari 35 jam seminggu mencakup 7,80 persen setengah penganggur dan 20,71 persen pekerja paruh waktu.