Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyediaan Sumur Bor Terkendala Minimnya Perusahaan Pengeboran

Penyediaan sumur bor air tanah untuk daerah yang rawan air bersih di Indonesia diakui belum bisa direalisasikan dengan maksimal lantaran masih terkendala dengan terbatasnya perusahaan pengeboran yang sesuai spesifikasi pemerintah.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, MANADO - Penyediaan sumur bor air tanah untuk daerah yang rawan air bersih di Indonesia diakui belum bisa direalisasikan dengan maksimal lantaran masih terkendala dengan terbatasnya perusahaan pengeboran yang sesuai spesifikasi pemerintah.

Hal tersebut disampaikan PLT Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana disela mendampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan saat Peresmian 5 Sumur Bor Air Tanah di Desa Warisa, Talawaan, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (21/10/2017).

"Memang harus diakui terbatasnya perusahan pengeboran yang sesuai spesifikasi masih menjadi kendala pelaksanaan," ujar Rida yang juga menjabat Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM tersebut.

Rida menerangkan bahwa Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi Kementerian ESDM telah melakukan kegiatan eksplorasi dan penyediaan sarana air bersih melalui pengeboran air tanahdalam di daerah sulit air bersih.

Sejak 2005 - 2016 terhitung sudah sebanyak 1.545 sumur bor terbangun dan melayani sebanyak 4,4 juta jiwa. Namun jumlah tersebut masih belum dapat menjangkau seluruh daerah daerah sulit air di Indonesia, terbukti dengan jumlah permintaan sumur bor yang terus meningkat. 

"Kalau dari 2014 - 2017 targetnya 750 sumur bor, tapi baru terealisasi 624 sumur bor. Khusus untuk 2017 ini saja, target kita 250 sumur bor, dan rencana tahun depan meningkat hingga dua kali lipat yakni 500 sumur bor. Tapi ya itu tantangannya belum banyak perusahaan pengeboran yang mampu menggarapnya," ujarnya.

Diakuinya, dari sebanyak 25 perusahaan pengeboran di tanah Air, tidak semua memiliki kemampuan yang sama. "Saat ini ada sekitar 25 perusahaan dengan kemampuan tidak sama dan mereka menyatakan maksimal paling bisa mengerjakan delapan sumur bor untuk masing-masing perusahaan. Jadi ini yang harus kita tingkatkan apalagi target tahun depan semakin banyak," ujarnya.

Selain itu kata dia, kendala lainnya adalah tingginya risiko kegagalan seperti misalnya terbentur batuan keras, air asin, dan water loss. Serta, lamanya memperoleh lahan rencana lokasi yang siap untuk dihibahkan juga turut menjadi tantangan yang harus diselesaikan.

"Selain masih terkendala minimnya perusahaan pengeboran, kecepatan penyediaan sumur bor juga tergantung tingkat lokasi dan juga kedalaman. Apalagi yang kami minta ngebor air dan bukan lubang bor. Jadi apabila ada pengeboran yang tidak menghasilkan air, maka tidak akan kita bayar. Ini juga menjadi tantangan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper