Bisnis.com, MAKASSAR – PT Semen Tonasa mempertahankan posisi penguasaan pasar di wilayah timur Indonesia di level 38% hingga kuartal ketiga tahun ini.
Direktur Utama Semen Tonasa Subhan mengatakan serangkaian inovasi serta penetrasi pasar telah direalisasikan perseroan pada tahun ini guna menjaga kinerja di tengah perlambatan laju konsumsi semen di timur.
Die menyebutkan, permintaan semen di wilayah timur yang menjadi sasaran pasar utama dari Semen Tonasa masih terkoreksi sekitar 1,9% per kuartal III/2017 berbanding terbalik dengan kondisi nasional yang mulai membaik.
"Kami melakukan diversifikasi pasar domestik menyasar ceruk yang belum tergarap optimal. Efektif menjaga market share," katanya saat menerima kunjungan jajaran manajemen Bisnis Indonesia di Makassar, Kamis (12/10/2017).
Di sisi lain, pemulihan daya beli masyarakat untuk segmen ritel serta realisasi proyek infrastruktur di wilayah timur ikut menjadi penopang kinerja penjualan. Serangkaian hal itu menjaga eksistensi penyerapan produk Semen Tonasa di wilayah timur di tengah tingkat kompetesi pasar yang kian ketat.
Dia menyebutkan, indikator tingkat kompetisi pasar itu tercermin dari jumlah brand semen yang beredar di wilayah timur yang saat ini telah mencapai 17 brand. "Kompetitor kami tidak hanya produsen domestik, tetapi juga produsen semen asing yang melakukan ekspansi di Indonesia," paparnya.
Kondisi itu menyebabkan terjadinya overcapacity, di mana sebagai produksi semen di Indonesia telah menyentuh 100 juta ton sedangkan permintaan masih berada di level 65 ton. Dalam menghadapi kondisi itu, perseroan tidak lagi bertumpu pada loyalitas konsumen dalam penggunaan produk Semen Tonasa tetapi juga memacu brand awareness.
Langkah itu dimaksukan agar kinerja penjualan tetap bersifat berkelanjutan dan jangka panjang mengikuti perkembangan di wilayah timur meliputi pertumbuhan ekonomi maupun laju infrastruktur di wilayah tersebut.
Direktur Produksi Semen Tonasa Bambang Haryanto mengutarakan kapasitas terpasang perseroan secara tahunan berada di level 7 juta ton untuk produksi optimal.
Menurutnya, produksi semen disesuaikan dengan laju permintaan produk perseroan di wilayah timur yang diproyeksikan bisa bergerak 6,6% secara tahunan kendati tren perlambatan dari sisi permintaan pasar wilayah tersebut.
Adapun estimasi penjualan Semen Tonasa pada tahun ini sebanyak 6,5 juta ton atau lebih tinggi sekitar 6,6% dibandingkan dengan tahun lalu yang berada pada angka 6,1 juta ton.
Selain mengandalkan pasar wilayah timur, perseroan yang terafiliasi dengan PT Semen Indonesia Tbk. ini juga tengah memacu ekspor semen ke sejumlah negara sehingga mampu lebih menjaga pertumbuhan penjualan sesuai dengan proyeksi awal.
Kemudian dari sisi jaringan distribusi Semen Tonasa memiliki 9 unit pengantongan semen (UPS) atau placking plant yang tersebar pada sejumlah daerah di wilayah timur dengan kapasitas keseluruhan mencapai sekitar 5 juta ton per tahun.
Sementara itu, kapasitas terpasang produksi maksimal perseroan mencapai sekitar 7 juta ton pertahun yang terdiri dari 4 unit pabrik aktif yakni Tonasa II dan III masing-masing berkapasitas 600.000 ton per tahun, Tonasa IV sebanyak 2,3 juta ton serta Tonasa V berkapasitas 2,5 juta ton.