Bisnis.com, MAKASSAR - Perum Jamkrindo melirik rumput laut Sulawesi selatan sebagai salah satu komoditas utama potensial mendapatkan penjaminan melalui sistem resi gudang yang diestimasi mulai dijalankan pada semester kedua tahun ini.
Kepala Jamkrindo Wilayah IX Sulawesi Maluku Papua (Sulampua), Hamim Bugi Afianto, mengatakan pemberian jaminan tersebut diharapkan bisa memudahkan pula akses petani rumput laut mendapatkan kredit perbankan dengan agunan resi gudang.
"Apalagi rumput laut ini salah satu komoditas berbasis eskpor yang cukup stratgis di Sulsel. Pemetaan sudah kami lakukan, komunikasi intensif ke pengelola SRG, petani serta stakeholder lainnya. Namun untuk eksekusinya masih menuggu dari pusat termasuk alokasi dari PMN," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (9/4/2017).
Menurutnya, penjaminan SRG untuk komoditas rumput laut tersebut direncanakan sebagai langkah awal perseroan dalam menjalankan amanat PP No.1/2016 di Sulsel dan diharapkan dalam pelaksanaannya mendatang diperluas untuk penjaminan komoditas lain yang masuk dalam pelaksanaan SRG.
Adapun beleid PP No.1/2016 itu menetapkan Perum Jamkrindo menjadi Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang (LPP SRG) oleh pemerintah, yang mana memungkinkan perseroan bertindak layaknya Lembaga Penjaminan Simpanan dalam sistem perbankan.
Selain rumput laut, terdapat sembilan komoditas lainnya yang masuk dalam penjaminan SRG meliputi gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet dan garam.
Pada tahun lalu, kata Hamim, Jamkrindo Kanwil IX telah melakukan pemetaan terhadap 23 gudang di Sulampua yang berpotensi dijamin oleh perseroan dalam pelaksanaan penjaminan resi gudang, di mana seluruh gudang tersebut telah mengantongi persetujuan pelaksana SRG dan menampung sejumlah komoitas yang dipersyaratkan.
Secara terperinci, gudang tersebut sebagian besar terkonsentrasi di Sulawesi dengan jumlah mencapai 21 unit sedangankan untuk Regional Maluku dan Regional Papua masing-masing terdapat 1 unit.
Adapun komoditas yang ditampung dalam gudang tersebut merupakan komoditas-komoditas andalan masing-masing daerah diantaranya kopi, kakao, beras, jagung, lada, rumput laut serta beberapa lainnya.
Kendati demikian, Hamim belum menyebutkan proyeksi besaran penyaluran penjaminan atas SRG tersebut lantaran masih dalam tahapan penghitungan potensi serta penjajakan intensif ke daerah yang memiliki gudang berkualifikasi pelaksana SRG.
"Namun yang pasti, kami harapkan lini ini sudah bisa kami laksanakan secara efektif pada semester kedua tahun ini. Apalagi ini manfaatnya secara luas untuk sektor agribisnis yang merupakan penopang utama perekonomian di Wilayah Sulampua," paparnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Jamkrindo Diding S. Anwar mengatakan pihaknya berfokus memperkuat stabilitas dan integritas sistem resi gudang guna meningkatkan kesejahteraan kalangan petani pada tahun ini.
Menurutnya, penunjukkan perseroan dalam penjaminan SRG sekaligus mendapatkan tugas untuk melindungi hak Pemegang Resi Gudang dari kegagalan, ketidakmampuan, atau kebangkrutan Pengelola Gudang dalam menjalankan kewajibannya.
"Dengan kata lain, petani tidak perlu khawatir menyimpan hasil produksinya ketika harga rendah karena takut dicurangi oleh pemilik gudang," katanya.
Lebih lanjut, Diding mengatakan, pemberian jaminan resi gudang diharapkan mampu membantu meningkatkan kepercayaan petani, kelompok tani (Poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan) serta koperasi pada sistem resi gudang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
