Bisnis.com, MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat realisasi kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) sebesar Rp60,90 triliun pada posisi Maret 2024, tumbuh 9,48% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp55,62 triliun.
Jumlah debiturnya telah mencapai 926.229, dengan non performing loan (NPL) atau kredit macet di wilayah ini dianggap masih terkendali pada level 4,79%.
Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Darwisman memaparkan segmen mikro masih menjadi sasaran utama penyaluran kredit UMKM dengan total mencapai Rp33,70 triliun, tumbuh 18% jika dibandingkan Maret 2023 yang hanya Rp28,56 triliun.
"Kredit mikro sendiri mencatatkan debitur sebanyak 869.515 pada posisi Maret ini dengan rasio kredit macet paling terkendali hanya 2,51%," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (20/5/2024).
Kredit kecil mencatatkan penyaluran tertinggi kedua dengan total Rp17,62 triliun, tumbuh 1,82% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp17,31 triliun. Total debitur untuk kredit kecil hingga saat ini mencapai 52.109 dengan rasio kredit bermasalah menyentuh atas ambang batas sebesar 6,94%.
Sementara kredit menengah tercatat memiliki penyaluran paling kecil dengan rasio kredit bermasalah paling tinggi mencapai 8,84%. Total penyalurannya posisi Maret 2024 sebesar Rp9,57 triliun, turun 1,85% jika dibandingkan Maret 2023 yang mencapai Rp9,75 triliun. Jumlah debiturnya sebanyak 4.605 orang.
Baca Juga
"Sedangkan untuk kinerja perbankan Sulawesi, Maluku, Papua atau Sulampua secara keseluruhan, total kreditnya tumbuh 11,55% (yoy). NPL-nya juga cukup terjaga di angka 2,61%," tuturnya.