Bisnis.com, MAKASSAR - Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) memastikan layanan marine, peralatan dan layanan utilitas di pelabuhan, berjalan secara optimal untuk menyambut arus mudik dan arus balik pada masa Idulfitri tahun ini.
“Untuk menjaga kelancaran arus kapal yang membawa penumpang maupun barang, jajaran kami di seluruh Indonesia senantiasa berkordinasi dengan seluruh stakeholder di pelabuhan untuk mendukung layanan pemanduan yang berperan untuk menyandarkan dan membantu kapal untuk berangkat dari dermaga," ucap Corporate Secretary SPJM, Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar di Makassar, Minggu (24/3/2024).
Untuk layanan marine, kesiapan kapal pandu dan para awak yang akan mengoperasikan kapal telah sesuai dengan standar pada aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L). Para pandu yang bertugas setiap saat dilengkapi APD (alat pelindung diri) serta telah melakukan pengecekan kesehatan dan menjaga kondisi fisik secara berkala.
Demikian pula petugas operasional pelayanan segmen peralatan dan utilitas, juga intens dilakukan penyadaran akan pentingnya K3 dalam kegiatan operasional. Sementara jajaran Direksi dan manajemen rutin melakukan management walkthrough untuk memastikan semua aspek kesiapan operasional terjaga.
Layanan marine yang disediakan oleh SPJM adalah pemanduan dan penundaan kapal. Hal ini sangat siginifikan apalagi pada masa menjelang hari raya, dimana jumlah penumpang dan barang yang berkorelasi dengan jumlah arus kapal turut meningkat.
“Kapal-kapal pandu dan tunda untuk pelayanan yang dioperasikan oleh anak usaha SPJM yaitu PT PT Jasa Armada Indonesia Tbk. dan PT Pelindo Marine Service semuanya rutin dilakukan pengecekan kesiapan, termasuk ketersediaan spare part kritikal jika terjadi permasalahan tekhnis bisa dengan cepat teratasi,” ungkapnya.
Baca Juga
Dari sisi eksternal, hal yang menjadi perhatian adalah pemantauan cuaca dengan memperhatikan informasi dari BMKG sehingga dapat diantisipasi dengan lebih dini. Termasuk kordinasi terkait potensi cuaca ekstrem, dimana SPJM rutin berkoordinasi dengan BMKG dan instansi terkait untuk mitigasi risikonya.
“Manajemen berharap, dengan optimalisasi layanan baik dari segi petugas maupun seluruh armada operasional, dan didukung dengan kordinasi intens bersama seluruh stakeholder terkait, layanan kepelabuhanan berjalan lancar tanpa kendala,” ujar Patrick.