Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KUR di Sulsel Tersalurkan Rp8,72 Triliun per-Agustus 2023, Lebih Kecil Dibanding Tahun Lalu

Tingkat suku bunga KUR yang mengalami perubahan menjadi suku bunga yang bertingkat juga cukup mempengaruhi jumlah realisasi tahun ini.
Ilustrasi kredit usaha rakyat (KUR)./ Dok. Freepik
Ilustrasi kredit usaha rakyat (KUR)./ Dok. Freepik

Bisnis.com, MAKASSAR - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat jumlah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayahnya sepanjang tahun ini hingga Agustus 2023 sebesar Rp8,72 triliun. Angkanya lebih kecil 22,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp11,27 triliun.

Kepala Kanwil DJPb Sulsel Supendi mengatakan, menurunnya jumlah penyaluran tersebut salah satunya disebabkan oleh perubahan aturan penyaluran KUR yang baru keluar di akhir Januari 2023, sehingga KUR di Sulsel baru bisa tersalurkan pada bulan berikutnya.

Selain itu tingkat suku bunga KUR yang mengalami perubahan menjadi suku bunga yang bertingkat juga cukup mempengaruhi jumlah realisasi tahun ini. "Tidak adanya penyaluran pada Januari 2023 cukup mempengaruhi realisasi tahun ini, apalagi suku bunga KUR juga mengalami perubahan," jelasnya, Jumat (29/9/2023).

Supendi merinci, penyaluran KUR di Sulsel hingga Agustus 2023 paling banyak mengalir ke sektor usaha pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan realisasi mencapai Rp3,61 triliun. Kemudian ke sektor perdagangan besar dan eceran sebesar sebesar Rp3,21 triliun.

Sektor lainnya yang mendapat porsi terbesar adalah jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya dengan realisasi sebesar Rp699,74 miliar; industri pengolahan sebesar Rp419,32 miliar; dan perikanan sebesar Rp361,96 miliar.

Selain KUR, DJPb Sulsel juga mencatat realisasi penyaluran pembiayaan Kredit Ultra Mikro (UMi) hingga Agustus 2023 sebesar Rp164,83 miliar, tumbuh 53,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp107,14 miliar.

Penyaluran UMi di wilayah ini paling banyak diperuntukkan untuk sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp163,1 miliar; pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp1,02 miliar; jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya dengan realisasi sebesar Rp370 juta; jasa pendidikan sebesar Rp230 juta; perikanan sebesar Rp90 juta; dan industri pengolahan sebesar Rp30 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler