Bisnis.com, MAKASSAR - Pasca dua tahun merger, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 terus meningkatkan kinerja dalam upaya menurunkan cargo stay dan port stay di semua pelabuhan kelolaan dengan melakukan peningkatan standardisasi pola operasi dan digitalisasi pelayanan.
Standardisasi pola operasi yaitu dengan peningkatan pola kerja optimalisasi peti kemas menjadi 24 jam selama 7 hari. Dampaknya terjadi peningkatan produktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas (TPK) Makassar dan TPK Ambon, dari 35 boks perjam perkapal menjadi 50 boks perjam perkapal sehingga port stay menjadi 1 hari, dari sebelumnya 2 hari.
Sementara digitalisasi pelayanan dilakukan dengan implementasi beberapa aplikasi, yaitu di antaranya Phinisi, PTOS-M, dan Tonus.
Terbaru, Pelindo melalui Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) melakukan Go-Live sebuah aplikasi, Pelindo Terminal Operation System – Multipurpose (PTOS-M). Aplikasi besutan Pelindo ini untuk mempersingkat waktu port stay, cargo stay, hingga meminimalisir terjadinya pungutan liar (pungli) di lingkungan pelabuhan.
“Hadirnya aplikasi ini guna penyatuan standardisasi pelayanan di seluruh wilayah kerja paska-merger Pelindo. Termasuk di Pelabuhan Soekarno Hatta di Makassar, wilayah kerja Pelindo Regional 4,” terang Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis, Jumat (1/9/2023).
Untuk diketahui, Pelabuhan Soekarno Hatta merupakan pelabuhan paling sibuk di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Tidak hanya dari sisi penumpang yang naik dan turun di pelabuhan yang telah memiliki fasilitas terminal penumpang terlengkap, tetapi juga dari sisi arus barang yang keluar masuk dengan kapal yang mengangkut kontainer maupun kapal-kapal pengangkut barang curah kering dan cair.
Baca Juga
Enriany menuturkan, konsep digital PTOS-M maupun beberapa aplikasi lainnya yang sudah diterapkan di pelabuhan kelolaan Pelindo di Regional 4 tak hanya untuk menguntungkan Pelindo semata, namun juga tentu saja pengguna jasa sebagai customer.
“Karena dengan konsep digital seperti ini, pengguna jasa tidak perlu lagi menggunakan uang tunai sebagai pembayaran. Karena transaksi sudah bisa dilakukan di mana saja tanpa harus bertatap muka langsung,” tuturnya.