Bisnis.com, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi bulanan sebesar 0,06 persen (mtm) pada Juli 2023. Masa libur sekolah yang terjadi pada bulan tersebut dan biaya masuk sekolah menjadi pemicu laju inflasi di wilayah ini.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Aryanto mengatakan, komoditas yang memberi andil paling besar terhadap inflasi Sulsel pada Juli 2023 adalah angkutan udara yang menyumbang 0,048 persen dari angka inflasi pada bulan tersebut.
Hal ini disebabkan karena masa libur yang masih terjadi pada Juli 2023 memicu tingginya minat masyarakat bepergian menggunakan pesawat, sehingga memberi dampak kenaikan tarif angkutan udara yang cukup signifikan.
Sementara komoditas yang memberi andil paling besar kedua adalah biaya pendidikan taman kanak-kanak sebesar 0,023 persen dari total inflasi Sulsel pada Juli 2023. Hal ini terjadi disebabkan dimulainya tahun ajaran baru yang membuat adanya biaya pendidikan masuk sekolah.
"Sedangkan komoditas lainnya yang memberi andil paling besar adalah rokok kretek filter sebesar 0,018 persen, bawang putih 0,017 persen, dan telur ayam ras 0,015 persen," ungkap Aryanto di Makassar, Selasa (1/8/2023).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi Sulsel terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,20 persen.
Kemudian juga ada kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen; kelompok transportasi sebesar 0,43 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,40 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 1,07 persen.
Adapun secara tahunan, Sulsel mengalami inflasi sebesar 3,34 persen (yoy) pada Juli 2023. Komoditas yang dominan meberikan andil inflasi yoy pada bulan tersebut antara lain bensin, beras, telur ayam ras, rokok kretek filter, dan ikan cakalang/ ikan sisik.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, yang memberikan andil inflasi yoy antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,059 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,154 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,155 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,143 persen.
Kemudian ada kelompok kesehatan sebesar 0,020 persen; kelompok transportasi sebesar 1,260 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,004 persen kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,020 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,094 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,169 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,263 persen.
"Inflasi tahunan di angka 3 persen itu sudah cukup baik, kita tahu sejak Maret 2023, inflasi di Sulsel telah cenderung stabil di angka 2-4 persen," tuturnya.