Bisnis.com, MAKASSAR - Tingkat hunian hotel di Sulawesi Selatan (Sulsel) selama masa libur lebaran 2023 anjlok hanya di kisaran rata-rata per hari 30 persen. Padahal jika dibandingkan masa selama kuartal I/2023, rata-rata tingkat hunian per harinya masih bisa mencapai 34 persen.
Parahnya lagi, capaian pada kuartal I/2023 bahkan telah menunjukkan penurunan jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang bisa mencapai 48 persen.
“Okupansi loyo selama libur lebaran,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga, Rabu (26/4/2023).
Namun Anggiat tidak heran dengan kondisi yang terjadi, pasalnya penurunan tingkat hunian hotel di wilayahnya memang kerap terjadi saat libur lebaran tiba.
“Sama dengan tahun sebelumnya jika lebaran pasti akan drop dengan hunian hanya rata-rata 25-30 persen saja. Jadi para hotelier juga tidak kaget, karena tiap tahun seperti itu,” jelasnya.
Dia menjelaskan jika rata-rata penghuni hotel di Sulsel, terutama di Makassar berbeda dengan hotel-hotel yang berada di daerah wisata seperti Bali, Lombok, maupun Yogya.
Di wilayahnya, belum banyak tempat tujuan wisata favorit, sehingga hotel lebih didominasi dengan kegiatan Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition (MICE). Jadi saat liburan tiba, tidak banyak masyarakat yang menggunakan hotel.
"Pasar Makassar atau Sulsel itu okupansinya lebih bergerak di kegiatan MICE. Di sini kan belum banyak destinasi favorit untuk wisata, jadi wajar saja kalau libur lebaran malah turun. Biasanya setelah lebaran baru okupansi akan naik lagi,” tutur Anggiat.