Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balai Kota Makassar Segera Dikosongkan untuk Direhabilitasi

Proses rehabilitasi akan dimulai setelah lebaran tahun ini dengan anggaran mencapai Rp19,9 triliun.
Gedung Balai Kota Makassar./Pemkot Makassar
Gedung Balai Kota Makassar./Pemkot Makassar

Bisnis.com, MAKASSAR - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar telah mengirimkan surat kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkantor di Balai Kota Makassar agar segera mengosongkan gedung. Hal ini dilakukan dalam rangka rehabilitasi kantor menjadi salah satu lokasi wisata sejarah dan budaya.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas PU Kota Makassar Hajar Aswad mengatakan bahwa proses rehabilitasi Balai Kota Makassar akan dimulai setelah Lebaran tahun ini. Oleh karena itu kantor harus segera dikosongkan dan seluruh OPD segera mencari kantor sementara.

Begitu juga dengan ruangan wali kota yang akan dipindahkan ke lantai 2 tower dan ruangan wakil wali kota akan dipindahkan ke lantai 4 tower.

"Kami bersama kontraktor akan melakukan survei ke balai kota sambil mengurus berkas administrasinya dalam pekan ini. Semua OPD yang terdampak harus pindah dan mengosongkan gedung yang akan direhabilitasi agar proses dapat berjalan lancar," tuturnya, Selasa (11/4/2023).

Hal ini harus dilakukan secepatnya karena setelah tanda tangan kontrak, waktu pelaksanaan proyek sudah terhitung. "Diharapkan pengerjaan dapat dilakukan tepat waktu sehingga target waktu yang telah ditentukan dapat tercapai," tambahnya.

Kepala Dinas PU Zuhaelsi Zubir menambahkan jika seluruh bangunan lama di luar tower balai kota akan dikosongkan dan dikembalikan fungsinya sebagai bangunan bersejarah atau heritage. Sehingga akan dilakukan rehabilitasi dengan sembilan item pengerjaan.

Item pengerjaan yang dimaksud antara lain renovasi heritage 1, renovasi heritage lantai 2, renovasi sanitasi heritage dan tower, renovasi tower lantai 2 dan lantai 4, serta pengadaan meubeler heritage lantai 1 dan lantai 2, dan pengadaan meubiler tower lantai 2 dan lantai 4.

Proyek ini sendiri akan memakan anggaran sekitar Rp19,9 miliar dan diharapkan akan menjadi pusat pemerintahan yang lebih modern dan efisien. 

"Ini merupakan langkah strategis dalam upaya peningkatan pelayanan publik dan membangun Makassar sebagai kota yang lebih maju," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper