Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Inflasi 0,75 Persen pada Maret 2023, Beras Berandil Terbesar

Beras menjadi komoditas pemberi andil terbesar terhadap inflasi bulanan Sulsel, mencapai 0,18 persen.
Calon pembeli mengecek kualitas beras./Bisnis
Calon pembeli mengecek kualitas beras./Bisnis

Bisnis.com, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi secara bulanan pada Maret 2023 sebesar 0,75 persen (mtm), lebih tinggi dari angka nasional yang hanya mengalami inflasi 0,18 persen (mtm).

Naiknya harga beras, cabai, dan ikan layang ditengarai menjadi salah satu pemicunya, di mana ketiga komoditas ini memberi andil paling besar terhadap inflasi bulanan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Suntono mengatakan, beras memberi andil terbesar terhadap inflasi bulanan Sulsel sebesar 0,18 persen, disusul cabai rawit dengan andil 0,12 persen, dan ikan layang dengan andil 0,06 persen.

"Kenaikan harga di tiga komoditas ini menjadi salah satu pemicu inflasi Sulsel, bahkan ketiganya menjadi komoditas yang memberi andil paling dominan pada inflasi bulanan Maret 2023," ungkapnya di Makassar, Senin (3/4/2023).

Secara umum, inflasi Sulsel terjadi karena adanya peningkatan beberapa indeks harga, antara lain pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,12 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen.

Selanjutnya ada kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; kelompok transportasi sebesar 0,41 persen; kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,03 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,01; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,31 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,23 persen. 

"Sementara hanya satu kelompok saja yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen," katanya.

Sementara untuk inflasi tahunan di Sulsel pada Maret 2023 tercatat sebesar 5,86 persen (yoy). Lima komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yoy antara lain bensin (0,91 persen), beras (0,45 persen), angkutan udara (0,21 persen), telur ayam ras (0,18 persen), dan rokok kretek filter (0,16 persen).

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi yoy antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2.583 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,267 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,315 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,214 persen.

Selain itu ada kelompok kesehatan sebesar 0,059 persen; kelompok transportasi sebesar 1,540 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,009 persen kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,042 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,087 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,394 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,354 persen.

Inflasi tertinggi ada di Kota Makassar sebesar 5,99 persen, kemudian disusul Parepare 5,89 persen, Palopo 5,79 persen, Watampone 4,87 persen, dan terendah Bulukumba 3,77 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler