Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbaikan Lahan Tambang, Jokowi: Perusahaan Harus Tiru Vale

Aktivitas PT Vale juga terbukti tidak menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitar Kabupaten Luwu Timur.
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./Antara-Basri Marzuki
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./Antara-Basri Marzuki

Bisnis.com, MAKASSAR - Presiden RI Joko Widodo mengatakan PT Vale Indonesia Tbk telah berhasil memperbaiki lahan tambangnya dengan baik. Perusahaan nikel ini bahkan selalu menyiapkan bibit tanaman untuk langsung melakukan rehabilitasi dan reklamasi lahan bekas tambangnya.

Dia juga menegaskan bahwa aktivitas PT Vale terbukti tidak menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitar Kabupaten Luwu Timur, maupun secara umum di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Atas dasar tersebut, Jokowi pun akan meminta seluruh perusahaan tambang di Indonesia meniru apa yang telah dilakukan PT Vale.

"PT Vale telah memperbaiki lahan yang telah ditambang dengan baik sehingga tidak terjadi kerusakan. Saya akan perintahkan, seluruh perusahaan tambang di Indonesia meniru apa yang telah dilakukan PT Vale," ungkapnya saat meresmikan Taman Kehati Sawerigading Wallacea, Luwu Timur, Sulsel, Kamis (30/3/2023).

Hal ini juga dinilai Jokowi menjadi contoh yang sangat baik, terutama dalam memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai pentingnya lingkungan.

"Tambang ini bukan hanya akan kita nikmati, tapi harus juga anak cucu kita. Makanya apa yang telah dilakukan PT Vale menjadi begitu penting," katanya.

CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan pihaknya memang terus rutin mengintegrasikan aktivitas pembukaan lahan tambang dengan reklamasi (pemulihan lahan) dan rehabilitasi (penanaman kembali). Hingga Februari 2023, dia mengklaim telah menanam 4,47 juta pohon di area reklamasi tersebut.

Ada beberapa tanaman yang terus ditumbuhkan di wilayah tersebut, beberapa terdiri dari 2 juta bibit pohon lokal, 150.000 bibit pohon endemik, dan 75.000 pohon eboni.

"Hingga Februari 2023 kami telah membuka lahan seluas 5.481 hektare dan mereklamasi 3.527 hektare. Masih ada area terbuka yang tersisa seluas 1.953 hektare lagi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper