Bisnis.com, MAKASSAR - Perum Bulog telah mendistribusikan 22.914 ton beras pada operasi pasar di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) sejak awal Januari 2023.
Bahkan, perseroan telah menyiapkan stok beras medium sebanyak 36.000 ton untuk operasi pasar di awal tahun ini.
Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Sulselbar Bakhtiar AS mengatakan upaya ini untuk meredam kenaikan harga beras di pasaran pada awal 2023, mengingat saat ini belum panen raya sehingga ketersediaan barang di pasar belum banyak.
“Kami mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia dengan harga terjangkau di tengah perubahan harga. Sekarang ini memang belum panen raya sehingga ketersediaan barang di pasar belum banyak, menyebabkan adanya perubahan harga," ungkap Bakhtiar di Makassar, Jumat (20/1/2023).
Pihaknya mematok untuk beras kelas medium seharga Rp9.450/kg. Dalam kemasan 5 kg, beras tersebut hanya bisa dijual pedagang dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) seharga Rp47.250.
"Harga beras Bulog untuk kelas medium ini masih lebih rendah dari harga pasaran lainnya yang kini mencapai Rp10.000/kg hingga Rp12.000/kg. Langkah ini diharapkan supaya harga beras di pasaran akan segera turun," katanya.
Bakhtiar menambahkan upaya ini juga sekaligus memenuhi arahan pemerintah dalam stabilisasi harga, memastikan operasi pasar yang sudah berjalan pada 2022 makin digencarkan lagi tahun ini, dan guna menahan laju kenaikan harga di tingkat konsumen.
Pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap berada pada kondisi stabil atau tidak mengalami lonjakan yang tinggi.
Sementara untuk kedepannya, Bulog akan terus aktif maksimalkan penyerapan pada saat panen raya mendatang yang diperkirakan pada Maret ini. Harapannya semua stok cadangan beras pemerintah bisa terpenuhi dari wilayah Sulawesi Selatan sendiri.