Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar mencatat saat ini sudah ada 24 perusahaan yang ingin mengelola Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di wilayahnya.
Dari 24 calon investor tersebut, 12 perusahaan di antaranya adalah perusahaan asing. Sementara 12 lainnya merupakan perusahaan dalam negeri.
Beberapa perusahaan asing yang telah mendaftar lelang sejak dibuka tender pada September 2022 ini di antaranya berasal dari China, Australia, dan Jerman.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Aryati Puspasari Abady mengatakan, walau sudah ada 24 perusahaan yang mendaftar, proses tender PSEL tetap akan dibuka hingga 45 hari ke depan. Tujuannya supaya pemerintah memiliki banyak opsi dalam memilah teknologi PSEL yang akan diterapkan.
"Semakin banyak pendaftar maka kompetisi akan semakin baik. mungkin saja ada perusahaan yang belum mendapatkan informasi, itu bisa mendapatkan ruang," terangnya, Selasa (18/10/2022).
Dia menambahkan, teknologi juga merupakan faktor penting dalam pembangunan PSEL nantinya. Jangan sampai teknologi yang dibawa adalah tekologi usang yang akan berimbas pada sulitnya maintenance.
Di samping itu investasi ini merupakan ivestasi penuh, alias tak menggunakan sepeserpun APBD. Pengadaan pembangunan hingga operasi sepenuhnya disuplai investor.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan hadirnya 24 investor tersebut menandakan animo perusahan dalam negeri maupun asing cukup tinggi terhadap proyek ini.
Soal teknologi yang harusnya dihadirkan, dia mengatakan telah menetapkan standar tersendiri, seperti teknologi hijau alias ramah lingkungan, tidak begitu membebani biaya pembangunan, dan teknologi haruslah mutakhir.
"Antisipasinya sudah ada speknya, ada semua di situ," tutur Danny Pomanto sapaan Wali Kota Makassar.
12 Investor Asing Berebut Bangun Pengolahan Sampah di Makassar
Telah ada12 perusahaan asing dan 12 perusahaan dalam negeri yang daftar lelang PSEL Makassar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nugroho Nafika Kassa
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 hari yang lalu