Bisnis.com, KENDARI - Guna membantu mengatasi permasalahan sampah, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulselrabar memberikan Bantuan Pengembangan Paving Block dari Sampah kepada Komunitas Green Tamiimah Kreatif, Jumat (27/5).
Bantuan Pengembangan Paving Block dari Sampah kepada Komunitas Green Tamiimah Kreatif merupakan bantuan dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR (Corporate Social Responsibility) dengan total bantuan sebesar Rp 80 Juta.
Penyerahan Bantuan PLN Peduli, diserahkan langsung oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelayanan (UP3) Kendari, Albert Safaria kepada Ketua Komunitas Green Tamiimah Kreatif, Rizal.
Foto: dok. Komunitas Green Tamiimah Kreatif
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelayanan (UP3) Kendari, Albert Safaria menyatakan bantuan ini menjadi wujud nyata kepedulian PLN terhadap lingkungan, terutama pada permasalahan Sampah Plastik.
"Sampah plastik apabila tidak dikelola dengan baik, maka akan berdampak negatif pada lingkungan," ujar Albert Safaria.
Albert Safaria berharap dengan adanya Bantuan Pengembangan Paving Block dari Sampah, bisa menjadi salah satu alternatif cara pengolahan sampah plastik yang saat ini jumlahnya sangat banyak, sehingga bisa mengurangi dampak sampah plastik pada lingkungan.
Pembuatan paving block dari sampah ini cukup mudah. Sampah yang telah terkumpul dan dipilah-pilah berdasarkan jenisnya (plastik botol dan plastik kemasan), kemudian akan dipanaskan dengan perbandingan bahan 1:2 antara plastik botol dengan plastik kemasan dan dimasukkan dalam wajan atau kuali selama lebih kurang 20 menit atau hingga mencair.
Foto: dok. Komunitas Green Tamiimah Kreatif
Lalu plastik yang telah mencair dicetak dalam cetakan dan dipadatkan selama lima menit dengan mesin manual hingga menjadi Paving Block.
Ketua Komunitas Green Tamiimah Kreatif, Rizal mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh PLN dan berharap kerja sama ini menjadi permulaan yang baik bagi institusi pendidikan.
“Semoga bantuan ini akan terus berkelanjutan, agar dapat memotivasi mahasiswa dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang bisa dimanfaat oleh masyarakat setempat dan bernilai ekonomis,” ujar Dosen Pendidikan Ekonomi di Universitas Halu Oleo.