Bisnis.com, MAKASSAR - Prospek investasi pasar saham di Sulawesi Selatan tumbuh sangat positif. Jumlah transaksinya di 2021 tercatat telah mencapai angka Rp36,4 triliun.
Jumlah ini jauh meningkat dibanding dua tahun lalu yang hanya mencatat transaksi di angka Rp6,9 miliar. Padahal jumlah transaksi yang telah diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulsel ini baru transaksi hingga Oktober 2021.
Kepala BEI Perwakilan Sulsel Fahmin Amirullah mencatatat hingga Oktober 2021, jumlah transaksi pasar saham Sulsel Rp36,4 triliun. Jauh meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp20,04 triliun.
Bahkan dua tahun atau 2019 lalu BEI Sulsel hanya mencatat transaksi sebesar Rp6,9 miliar saja.
Dilihat dari jumlah Single Investor Identification (SID) atau identitas investor serupa KTP, hingga Oktober 2021 mencapai 61.725. Bandingkan pada 2020 yang hanya 29.624, atau bahkan pada 2019 yang hanya 18.243.
Sementara dari Sub Rekening Efek (SRE) atau rekening efek yang dimiliki oleh orang yang memiliki SID, pada Oktober 2021 telah tercatat sebanyak 76.632. SRE pada 2020 hanya 36.768, dan SRE 2019 hanya 21.156 saja.
Baca Juga
Fahmin pun optimistis, peningkatan tajam investasi pasar saham ini bisa terus terjadi di 2022. Literasi masyarakat tentang pasar saham menjadi salah satu faktor optimismenya.
"Kami berharap bahwa tren yang baik ini bisa terus berlanjut di 2022, seiring dengan pemahaman masyarakat terkait literasi juga sudah sangat baik dengan mudahnya mendapatkan informasi," ungkap Fahmin kepada Bisnis, Senin (27/12/2021).
Ia juga mengatakan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tunggi di luar Makassar supaya literasi masyarakat bisa lebih meningkat hingga ke daerah-daerah.
"Kami juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di luar Makassar untuk pendirian galeri investasi digital, agar literasi semakin meningkat dan tersebar edukasinya sampai ke daerah-daerah," ungkap Fahmin.