Bisnis.com, MAKASSAR - Kebutuhan listrik untuk 61 fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Sulawesi mencapai 7.184 megavolt ampere (MVA) atau sekitar 6.106 megawatt (MW).
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN Syamsul Huda menjelaskan PLN siap memenuhi kebutuhan listrik tersebut.
Terlebih seiring dengan adanya larangan ekspor mineral mentah dalam Undang-undang (UU) Minerba, perusahaan tambang berbondong-bondong membangun smelter, termasuk di Sulawesi yang kaya dengan sumber daya nikel.
"Dari 61 smelter di Sulawesi, PLN telah mengalirkan listrik bagi 5 smelter dengan daya tersambung 88 MVA dan melalui Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL), PLN juga akan mengalirkan bagi 6 smelter lainnya dengan daya 738 MVA," ungkap Huda, Senin (26/4/2021).
Kelima pelanggan yang telah terlayani tersebut yakni PT Citra Palu Mineral, PT Sulawesi Resources di Sulawesi Tengah, PT Meares Soputan Mining, PT J Resource Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara dan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (40 MVA) di Sulawesi Selatan.
Sementara keenam yang telah menandatangani SPJBTL yakni PT Arafura Surya Alam di Sulawesi Utara, PT Banyan Tumbuh Lestari di Gorontalo, PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (170 MVA) PT Ceria Nugraha Indotama, PT Bintang Smelter Indonesia dan PT Macika Mineral Industri di Sulawesi Tenggara.
Baca Juga
Huda mengajak para pemilik smelter lainnya untuk menggunakan listrik dari PLN. Demi menjamin kecukupan dan kehandalan pasokan listrik, PLN siap membangun berbagai infrastruktur kelistrikan mulai dari pembangkit, jaringan transmisi hingga gardu induk.
"Jika sudah ada kepastian untuk membeli listrik PLN, kami siap membangun infrastrukturnya demi mendukung operasional smelter," terangnya.
Menurut Huda, kepastian ini dibutuhkan karena jika infrastruktur sudah dibangun dan perusahaan batal membeli listrik dari PLN, maka tidak ada yang menyerap listrik yang dihasilkan pembangkit tersebut.
Sebab, kebutuhan listrik untuk masyarakat di Sulawesi sudah dapat PLN Penuhi. Bahkan 2 sistem kelistrikan yang terdapat di Sulawesi Tengah mengalami surplus. Diketahui, sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan memiliki cadangan daya sebesar 664 MW dan sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo yang memiliki cadangan daya sebesar 280 MW.
"PLN sangat berharap agar setiap investasi di Indonesia menggunakan listrik negara melalui PLN," ungkapnya.
Dia menuturkan, kerja sama antara PLN dan industri smelter diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja dan mendorong roda perekonomian nasional, khususnya di Sulawesi. (k36)