Bisnis.com, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto geram dengan kondisi pemerintahan di lingkup Pemkot dalam dua tahun terkhir ini atau saat dipimpin pejabat wali kota. Baru-baru ini ia menemukan adanya tenaga kontrak fiktif yang terus menerima gaji.
Danny, sapaan akrab Wali Kota Makassar, mengatakan tenaga kontrak fiktif tersebut disinyalir berada dil ingkup kecamatan. Baik di lingkungan kerja kebersihan maupun pertamanan.
"Sangat-sangat rusak memang pemerintah dalam dua tahun ini. Kalau jaman saya (periode pertama) tidak ada yang begini. Rata-rata penerima fiktif ini berada di kecamatan," tegas Danny Pomanto, Jumat (26/3/2021).
Ia menjelaskan adanya tenaga kontrak fiktif ini dikarenakan permainan para calo yang masih menyimpan ATM para penerima honor. Calo ini disinyalir adalah para mandor yang memimpin para tenaga kontrak.
Namun, banyak di antara penerima tersebut sudah tidak ada atau meninggal dunia. Tetapi, tidak dilakukan pelaporan dan gaji para tenaga kontrak terus mengalir ke ATM.
"Jadi calonya yang simpan ATM para honor. Mereka kasian, ada mandornya yang pegang itu ATM-nya. Setelah uang ditransfer, para calo ini lah yang mengambil uang di ATM. Jadi itu draf fiktif," jelas Danny.
Ia menambahkan berdasarkan laporan yang masuk, diketahui setidaknya ada 8.000 tenaga kontrak. Namun, setelah penemuan honor fiktif, Danny mengaku kemungkinan besar jumlah tersebut hanya 1.000 tenaga kontrak.
"Ini baru disinyalir, belum semua, karena polanya hampir mirip semua. Kita temukan satu kasus, tapi kita dalami. Di samping itu kalau kita dengar kasus penerima manfaat yang tadinya Rp45 ribu tiba-tiba sisa Rp11 ribu. Jadi ada Rp34 ribu yang hilang gara-gara peng-input-annya yang asal-asalan," ujar Danny.