Bisnis.com, PALU - Pemerintah Sulteng menggenjot pengembangan produksi kedelai secara besar-besar untuk mendukung upaya pemerintah pusat dalam menekan importasi komoditi tersebut.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng, Trie Iriyani Lamakampali mengatakan produksi kedelai di wilayahnya masih belum maksimal, sebab petani belum begitu tertarik dan serius mengembangkannya.
“Petani lebih memilih menanam nilam, sebab permintaan pasar yang tinggi dan harga cukup menjanjikan,” jelasnya dikutip dari Antara, Rabu (13/1/2020).
Pada Tahun 2020, Sulteng manargetkan luas areal pengembangan komoditi kedelai di provinsi itu mencapai 4.059 hektare.
“Kita berharap Sulteng bisa mendukung peningkatan produksi kedalai agar memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga pemerintah tak perlu melakukan impor lagi,” ujarnya.