Bisnis.com, MAKASSAR - Perayaan Natal tahun 2020 terasa berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya karena efek pandemic Covid-19. Di mana perayaan ummat kristiani ini harus dibatasi untuk datang ke gereja.
Pastor Gereja Katedral Makassar, Wilhemus Tula mengatakan perayaan Natal tahun ini dijalankan berbeda. Misalnya saat misa Natal pada tahun sebelumnya, biasanya diikuti sekitar 2.000 jemaat.
"Karena peserta ibadah harus dibatasi agar menjaga kondisi untuk tidak terjadi kerumunan. Jadi peserta ibadah dibatasi dari 2.000 menjadi 500 orang saja khusus di Gereja Katedral Makassar," ungkap Wilhemus Tula, Kamis (24/12/2020).
Dari 500 jemaat ini lanjut Wilhemus, bahkan tidak semua bisa diperbolehkan masuk ke dalam gereja. Melainkan menyaksikan prosesi malam Natal melalui virtual dan prosesinya dilakukan lebih cepat.
Selain itu, perbedaan perayaan Natal tahun ini yakni tidak adanya disiapkan paduan suara. Meski demikian, ia berharap perayaan Natal tetap damai dan tidak terganggu.
"Apalagi dari tahun ke tahun kita selalu didukung oleh pihak keamanan. Jadi kami tidak terlalu merasa sesuatu yang luar biasa kecuali pandemi. Di Makassar juga kan selalu kondusif dan hampir setiap tahun perayaan natal tidak ada gangguan," imbuhnya.
Adapun untuk menjaga keamanan Natal tahun ini, pihak Polda Sulsel telah menerjunkan personil. Termasuk memerintahkan Satuan Brimob untuk meminimalisir teror.
Kaden Gegana Satuan Brimob Polda Sulsel, AKBP Sahruna Nasrun mengatakan pihaknya juga melakukan penyemprotan disenfektan baik dalam dan luar Gereja. Ini dilakukan untuk membersihkan Gereja dari ancaman virus.
"Jadi protokol kesehatan juga kita sudah koordinasi dengan pihak Gereja. Dalam ibadah ini tidak seperti tahun lalu. Jadi ini didaftar, ada nama beberapa orang. Untuk betul-betul diterapkan protokol kesehatan. Agar tidak terlalu banyak jemaah. Jadi jemaah yang akan melaksanakan ibadah di gereja didaftar dulu, register baru kemudian masuk ke dalam," pungkasnya.