Bisnis.com, MAKASSAR - Sebanyak 80 jiwa dari 18 kepala keluarga (KK) di, Kecamatan Manggala, Makassar mengungsi setelah rumah mereka terendam banjir akibat hujan yang mengguyur seharian dengan intensitas cukup tinggi.
"Karena airnya sudah semakin tinggi, warga yang rumahnya terendam banjir kemudian mengungsi ke masjid sambil menunggu air surut kembali," ujar Hajrah, salah satu korban banjir Makassar.
Ia mengatakan, curah hujan yang cukup intens selama beberapa hari ini membuat pemukimannya tergenang air.
Hajrah menerangkan, setelah mengungsi di masjid, sebagian warga membutuhkan bantuan baik itu obat-obatan maupun makanan karena saat mengungsi hanya membawa diri masing-masing saja.
Kebutuhan mendesak kata dia, adalah minyak gosok untuk menghangatkan tubuh karena kebanyakan kedinginan setelah banjir tersebut.
Tak hanya Kecamatan Manggala, sebagain jalan protocol di Kota Daeng juga terendam air seperti di Jl. AP Pettarani.
Hingga Minggu (20/12/2020), hujan masih mengguyur Kota Makassar dan sekitarnya.
Baca Juga
Sementara itu, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar Nur Asia Utami mengatakan sesuai dengan prakiraan hujan lebat disertai dengan petir dan angin kencang merupakan hal lumrah terjadi jelang berakhirnya masa penghujan.
"Hujan yang terjadi pada awal musim kemarau lumrah terjadi. Masuk kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, tapi yang jadi indikator adalah jumlah curah hujannya tiap dasarian," ujarnya.