Bisnis.com, MANADO - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII memastikan pelayanan serta pasokan Liquefied Petroleum Gas (LPG), baik subsidi (tabung 3 Kg) maupun non-subsidi (Bright Gas 5,5 dan 12 Kg), di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara dalam kondisi aman.
Hal ini salah satunya ditunjang oleh lokasi produksi LPG untuk kebutuhan masyarakat Kota Kotamobagu disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang berada di Kotamobagu. Selain itu, keberadaan 262 pangkalan aktif di kota ini pun menjadi faktor lain terjaminnya LPG.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII Hatim Ilwan mengatakan bahwa stok dan distribusi LPG dalam keadaan aman dan tidak terjadi kendala.
"Penyaluran LPG terakhir yang kami lakukan ke Kota Kotamobagu adalah hari Selasa kemarin [28/4]," ujarnya, melalui keterangan tertulis, Kamis (30/4/2020).
Hingga pekan keempat April 2020, rata-rata penyaluran LPG 3 Kg di Kota Kotamobagu mencapai 6.160 tabung/hari (18,48 MT/hari).
Konsumsi LPG di Kota Kotamobagu terutama di bulan Ramadhan ini, menurut Hatim, memang meningkat. Namun, pihaknya memastikan bahwa LPG akan tetap tersedia sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca Juga
"Selain LPG 3kg, Pertamina juga menyiapkan produk yang berkualitas lainnya seperti Bright Gas ukuran 5,5kg dan 12kg," katanya.
Tim Pertamina di lapangan juga secara periodik telah melakukan pengecekan langsung kondisi agen dan pangkalan sebagai upaya preventif mencegah terjadinya kelangkaan maupun pelanggaran harga jual.
"Jika ada pangkalan yang melanggar aturan, pasti akan diberikan sanksi," ujarnya.
Hatim mengajak masyarakat untuk bijak dalam menggunakan BBM dan LPG, serta menghimbau untuk selalu menggunakan produk BBM dan LPG yang berkualitas.
"Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan pelayanan dan melaporkan jika menemukan adanya penyimpangan dengan menghubungi Call Center Pertamina 135," katanya.