Bisnis.com, MAKASSAR - Otoritas Sulawesi Selatan bersiap mengkaji potensi skenario penerapan PSBB dengan cakupan parsial seiring dengan angka infeksi Covid-19 di daerah tersebut yang semakin mencatatkan grafik peningkatan.
Pada beberapa kesempatan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Gubernur Nurdin Abdullah enggan mempertimbangkan opsi intervensi signifikan yakni karantina wilayah maupun PSBB lantaran khawatir terbentuknya eskalasi sosial ekonomi sebagai dampak.
Namun dengan kuantitas positif Covid-19 di Sulawesi Selatan yang masuk dalam klasifikasi merah, akhirnya pemerintah provinsi bersama dengan seluruh unsur Forkopimda mengkaji penerapan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kendati PSBB diajukan hanya akan mencakup episentrum penyebaran Covid-19 di Sulsel, yakni Makassar beserta daerah penyangganya mencakuo Maros dan Gowa.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengatakan penerapan PSBB di Sulsel, mesti ada kajian mendalam karena tidak mudah diterapkan.
"Kita lagi kaji, tentu saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Saya tentu harus mendapatkan data. Data yang akurat untuk kita putuskan," ungkapnya, Kamis (9/4/2020).
Baca Juga
Kata dia, pihaknya berencana akan menggelar rapat dengan unsur forkopimda Sulsel. Rapat ini akan mengumpulkan data-data acuan. Data yang akan jadi dasar pengajuan PSBB.
"Hari ini rencana (rapat). Apakah PSBB ini sudah memenuhi syarat kita ajukan. Yang mengajukan PSBB itu juga ada indikatornya. Ada beberapa kriteria, kalau tidak memenuhi syarat, susah juga kita ajukan," jelasnya.
Nurdin menambahkan penerapan PSBB tentu mesti pertimbangan penyebaran wabah sebagai dasar utama. Terutama di Kota Makassar yang menjadi episentrum penyebaran. Makassar mungkin yang akan dikaji betul.
"Makanya kita harus duduk bersama. Yang pasti Makassar harus menjadi titik sentral kita. Kalaupun PSBB itu Makassar, mungkin ini yang coba kita dorong," bebernya.
Dalam kesempatan berbeda, Anggota DPR RI Aliyah Mustika Ilham mengatakan Sulsel yang saat ini sebagai zona merah pandemik mesti melakukan langkah signifikan melalui pembatasan sosial dengan intervensi maksimal.
"Opsi PSBB jangan lagi dikesampingkan. Penerapannya jangan menyeluruh Sulsel, tetapi daerah yang menjadi episentrum. Sumber daya kita cukup untuk mengatasi dampak sosial ekonominya, butuh ikhtiar maksimal dan semuanya harus bersatu padu lawan pandemi ini," katanya.