Bisnis.com, MANADO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus mendorong perluasan penggunaan transaksi nontunai melalui QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard di Sulut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan bahwa jumlah merchant atau pedagang yang bekerjasama dengan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) di Sulut mencapai lebih dari 15.600 merchant. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 16,7 persen merchant yang sudah mengadopsi pembayaran menggunakan QRIS.
"Ini bukan rendah. Tapi karena ada prosesnya, kayak di sini ada 18 bank yang merchant-nya ini mendaftarkan ke PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN). Ini antri dari Jakarta. Mungkin dalam 1-2 bulan ke depan capaiannya lebih besar," ujar Arbonas ditemui usai sosialisasi Pekan QRIS Nasional di kawasan kuliner Jalan Roda, Manado, Selasa, (10/3/2020).
Guna memperluas implementasi QRIS, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut gencar melakukan sosialisasi. Salah satunya melalui Pekan QRIS Nasional 2020 pada 9-14 Maret 2020. Sosialisasi tak hanya menyasar pedagang, tetapi juga pelajar, akademisi, dan masyarakat luas. Pekan ini, Kantor Perwakilan BI Sulut menggelar sosialisasi di Universitas Sam Ratulangi, Jalan Roda, SMAN 1 Manado, Kawasan Jangkar Sandar, dan Masjid Raya A.Yani.
Arbonas mengatakan pihaknya tidak mematok target khusus untuk implementasi QRIS. Namun, dia berharap tahun ini seluruh merchant di Sulut yang bekerjasama dengan PJSP dapat mengadopsi QRIS.
"Kami sudah registrasi ulang semua yang di bawah bank dan nonbank ada 15.600 sekian. Itu saja di 2020 sudah bisa full QRIS sudah bagus. Tapi nanti bank kan punya target sendiri berapa merchant yang mau diakuisisi, diperkenalkan dengan QRIS. Kami serahkan ke masing-masing bank," katanya.
Adapun QRIS, kata Arbonas, bukan merupakan aplikasi, melainkan satu standar kode respons cepat untuk seluruh pembayaran. Penggunaan QRIS dinilai akan mempermudah pedagang atau pelaku UMKM dalam melakukan transaksi karena mereka cukup menyediakan satu macam QR Code untuk bisa melakukan berbagai transaksi pembayaran nontunai.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah BRI Kanwil Manado Rudy Andimono mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung program Bank Indonesia dalam menyukseskan QRIS. Pihaknya fokus pada pedagang pasar dan juga Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Di Sulut ini, tahap awal ada 58 pasar yang kami masuki. Khususnya di Manado, sebagian pasar sudah kami penetrasikan, seperti Pasar Bersehati, Karombasan, dan Jalan Roda sendiri. Total mungkin sudah lebih dari 1.000 yang sudah implementasi," kata Rudy.
Rudy mengatakan pihaknya akan memanfaatkan jaringan unit kerjanya untuk memperluas penggunaan QRIS. Pihaknya memiliki 72 unit yang nantinya per satu unit akan mengelola satu pasar untuk implementasi QRIS.
"Di Sulut pengajuan (QRIS) hampir 3.000 lebih (merchant) yang sudah daftar," katanya.
Menurutnya, nasabah BRI cukup antusias untuk menggunakan QRIS. Apalagi hampir semua orang saat ini telah memiliki handphone android.