Bisnis.com, MAKASSAR - Memasuki musim penghujan, Sulawesi Selatan menjadi salah satu daerah yang diprediksi akan mengalami cuaca ekstrem. Bahkan, puting beliung sudah terjadi di Kabupaten Sidrap dan tanah longsor di Kabupaten Tanah Toraja.
Kendati tak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, namun Pemprov Sulsel terus berupaya meningkatkan kewaspadaannya. Kepala Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Sulsel Syamsibar menyatakan Pemprov Sulsel telah menganggarkan Rp20 miliar untuk tanggap bencana.
"Pak Gubernur Nurdin Abdullah juga sudah mengeluarkan surat imbauan kepada kabupaten/kota, untuk selalu siaga bencana, utamanya pada musim penghujan," ungkap Syamsibar, Minggu (5/1/2020).
Ia menjelaskan, pada awal Oktober 2019 pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca ekstrem. Namun, karena cuaca ekstrem diprediksi terjadi di awal tahun ini, sehingga BPBD Sulsel akan segera menggelar simulasi penanggulangan bencana.
Simulasi penanggulangan bencana tersebut akan dilakukan di Kabupaten Gowa, bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency) atau JICA. Selain itu, BPBD Sulsel juga akan berkoodinasi intens dengan semua stakeholder termasuk TNI dan Polri.
"Warga juga diminta proaktif melaporkan jika melihat gejala atau tanda bencana yang akan terjadi. Intinya tetap wasada," kata Syamsibar.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan terkait kondiai cuaca yang ekstrem yang mulai terjadi, ia memastikan secara teknis Pemprov telah siap jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Misalnya saja alat berat berupa ekskavator dan peralatan lainnya.
"Koordinasi dengan kabupaten/kota jalan terus, dan hampir rata memberikan laporan," tambahnya. Pemprov Sulsel juga sudah menyiapkan anggaran Rp20 miliar. Nilai tersebut sama dengan tahun sebelumnya. Kalau kurang akan tambah," terang Nurdin. (k36)