Bisnis.com, MANADO - Pelaksanaan Salat Idulfitri berjamaah di Masjid Ahmad Yani Manado berlangsung dengan khidmat. Pesan kemenangan dan kasih sayang menjadi inti dari khotbah pada pagi ini.
Salat Idulfitri dimulai pada pukul 07.00 WITA dipimpin oleh Anis Toma, Kepala Sekolah Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) II Manado. Ibadah dilanjutkan dengan menyimak khotbah dari Kepala Kantor Kementerian Agama Manado Irwan Musa.
Dalam khotbahnya, dia menyampaikan pesan mengenai hakikat dari ibadah puasa yang telah dilakoni umat muslim selama Ramadan. Hari Raya Idulfitri, lanjutnya, menjadi kegembiraan dan kemenangan atas ibadah tersebut.
"Kita pantas bergembira danpantas bersuka cita karena telah lulus melewati kewajiban selama Ramadan. Tapi, kita juga pantas bersedih meninggalkan Ramadan, semoga kita dapat berjumpa kembali dengan Ramadan tahun depan," katanya di hadapan jamaah, Rabu (5/6/2019).
Dia mengatakan bahwa Ramadan telah mengajarkan umat muslim untuk selalu pesuki terhadap sesama manusia. Menahan hawa nafsu dan lapar selama Ramadan adalah bentuk tenggang rasa terhadap kaum duafa.
Dia menyampaikan hakikat dari Idulfitri yang sebenarnya adalah kembali kepada kesucian. Hal itu, lanjutnya, tidak hanya dapat dicapai dengan ibadah selama sebulan penuh, tetapi juga dengan silaturahmi dan saling memaafkan sesama manusia.
"Dalam rangka mencapai Idulfitri yang sempurna, kita masih bisa terganjal dengan dosa-dosa kepada sesama manusia. Begitu penting maaf-maafan ini, kita perlu segera memjnta maaf kepada orang yang pernah kita sakiti," tuturnya.
Selain mengembalikan manusia kepada kesucian, menurutnya Idulfitri juga berkaitan tentang kembalinya manusia kepada hakikatnya sebagai ciptaan Tuhan. Sifat-sifat ketuhanan yang maha pengasih lagi maha penyayang, menurutnya, harus ditunjukkan umat muslim dalam Idulfitri ini.
Selepas menyampaikan khotbahnya, Anis mengajak jamaah untuk berdoa bersama. Doa tersebut menjadi penutup ibadah salat Idulfitri di Masjid Ahmad Yani yang berlokasi di daerah Komo Dalam, Manado.