Bisnis.com, MANADO - Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulawesi Utara mencapai 89.44 persen, turun dibandingkan kuartal IV/2019. Indeks ini menunjukkan bahwa tingkat optimisme konsumen mengalami penurunan pada 3 bulan pertama tahun ini.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara Ateng Hartono mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya pendapatan rumah tangga. Selain itu, penurunan dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat yang menurun.
“Penurunan ini disebabkan oleh konsumsi masyarakat dan pendapatan rumah tangga yang menurun dibandingkan kuartal IV tahun lalu. Pada kuartal sebelumnya ada perayaan Natal dan tahun baru yang membuat konsumsi meningkat,” katanya di Manado, Senin (6/5/2019).
Adapun, pendapatan rumah tangga yang menurun menurutnya disebabkan oleh penurunan volume produksi sebagian besar lapangan usaha.
Dia menambahkan, penurunan kondisi ekonomi konsumen di Sulut pada kuartal pertama tahun ini juga terjadi di seluruh provinsi di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua atau SULAMPUA, kecuali di Sulawesi Tenggara.
Sulut menjadi daerah dengan ITK terendah di SULAMPUA sementara provinsi dengan ITK tertinggi adalah Sulawesi Tenggara sebesar 107,24. Provinsi lain yang mencatatkan ITK di atas ITK nasional adalah Gorontalo.
Namun demikian, Ateng menjelaskan bahwa bersifat musiman dan diperkirakan akan segera membaik pada kuartal II/2019. Titik ITK Sulut pada kuartal II/2019 diperkirakan akan naik menjadi 112,10 dengan adanya potensi peningkatan pendapatan.
“Peningkatan pendapatan di kuartal II/2019 diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti berlangsungnya panen di sektor pertanian dan peningkatan produksi di beberapa lapangan usaha lainnya, serta pemberian tunjangan Hari Raya Idul Fitri bagi karyawan,” jelasnya.