Bisnis.com, KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki kekayaan destinasi wisata melalui sumber daya alam baik di darat, laut maupun perut bumi mengajak pengusaha untuk menanamkan modalnya di sektor pariwisata.
"Sultra daerah yang kaya sumber daya alam, baik di darat, laut dan dalam perut bumi," kata Gubernur Sultra Ali Mazi di Kendari, Selasa (23/4/2019).
Meskipun pemerintah daerah mengharapkan kehadiran investor namun setiap saat juga membuka ruang bagi pelaku usaha lokal untuk ambil bagian dalam membangun pariwisata daerah.
"Kalau ada putra-putri lokal Sultra yang serius berinvestasi di sektor pariwisata kami pasti tidak mungkin mengutamakan pengusaha luar daerah. Silahkan mengajukan gagasan ke pemerintah daerah dijamin diprioritaskan," kata Ali Mazi.
Pemerintah Sultra merencanakan pembangunan infrastruktur dan sarana pendukung untuk menggenjot sektor pariwisata bertaraf internasional.
"Potensi wisata sejarah, wisata maritim, budaya dan wisata alam yang melimpah harus dibangun secara terintegrasi sehingga wisatawan yang berkunjung terus meningkat bukan sebaliknya kapok," kata Ali Mazi.
Infrastruktur prioritas adalah pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara untuk memudahkan wisatawan mengakses destinasi wisata.
"Peningkatan bandara internasional sehingga memberi kenyamanan bagi pelancong. Bandara penting sebagai jaminan transportasi dan kenyamanan," kata Ali Mazi.
Destinasi wisata andalan Sultra, antara lain, Pulau Bokori, pantai Toronipa (Kabupaten Konawe), Pulau Labengki, Air Panas Wawolesea (Konawe Utara), Gua Kabori, pantai Meleura, danau Napabale (Muna), hutan Lambusango (Buton), Air Terjun Moramo, Desa Wisata Namu (Konawe Selatan), Taman Nasional Wakatobi (Wakatobi), Benteng Keraton Buton (Kota Bau Bau), Desa Wisata Tangkeno (Bombana) dan Desa Wisata Hutan Bakau.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hugua mengatakan investasi sektor pariwisata akan menggerakkan sektor-sektor lain, khususnya perhotelan dan restoran.
"Jangan ragu, harus optimistis melalui pariwisata ekonomi akan tumbuh sesuai harapan. Lingkungan akan terjaga karena wisata menganut prinsip merawat dan melestarikan," kata Hugua.
Namun, menurut Bupati Wakatobi dua periode yang sukses meyakinkan dunia tentang keindahan bawah laut Wakatobi menginsyaratkan pembangunan sarana transportasi menjadi keharusan jika mau sukses menjual pariwisata.
Ia memberi contoh, sebelum Wakatobi memiliki bandara sulit dijangkau, bahkan wisatawan tidak akan mempertaruhkan nyawa di musim kencang ombak hanya untuk melihat karang dan ikan ikan maka dibangun bandara Matahora Wakatobi untuk memanjakan wisatawan domestik dan mancanegara.