Bisnis.com, MANADO—Kementerian Perdagangan Republik Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo mamantau kesediaan stok dan harga bahan pokok di Gorontalo cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan hingga Idulfitri.
Berdasarkan pantauan di gudang distributor dan gudang Bulog, stok beras tercatat mencapai 4.400 ton sedangkan gula sebanyak 750 ton. Sementara itu, gudang distributor PT. Cipta Langgeng Mitra Sukses memiliki stok gula lebih dari 500 ton.
Adapun berdasarkan pantauan di Pasar Sentral Gorontalo, harga sejumlah komoditas bahan pokok terpantau stabil. Beras medium, beras medium Bulog, beras medium pandan wangi, dan beras premium Bulog masing-masing terpantau pada harga Rp10.000/kg, Rp9.450/kg, Rp12.000/kg, dan Rp10.200/kg.
Minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000 per liter, daging sapi Rp 120.000 per kg, dan telur ayam Rp1.400 perbutir ukuran kecil. Harga gula pasir juga terkendali Rp 11.000 per kg, dan Rp9.500 per kg ditingkat distributor.
Sementara itu, harga cabai rawit merah yang sempat melonjak hingga mencapai Rp120 ribu/kg beberapa hari lalu, terpantau turun menjadi Rp40.000/kg. Adapun, bawang putih dan bawang merah masih berada di harga Rp60.000/kg dan Rp40.000/kg.
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim menyatakan, masyarakat tidak perlu resah menghadapi potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Idulfitri. Menurutnya, pemerintah dan Kemendag akan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok tersebut.
“Stok bahan pokok dalam kondisi cukup tersedia, masyarakat tidak perlu resah. Pemerintah akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memastikan tersedianya kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau,” katanya dikutip dari siaran pers, Senin (22/4/2019).
Namun demikian, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan Kasan Muhri mengatakan, menjelang Ramadhan dan Idulfitri biasanya akan terjadi peningkatan permintaan terhadap bahan pokok yang menyebabkan kenaikan harga.
“Kami perlu mengantisipasi hal tersebut sejak jauh-jauh hari agar masyarakat dapat menjalankan ibadah di bulan puasa dengan tenang, tanpa terbebani naiknya harga pangan atau kelangkaan barang,” katanya.
Kasan menyatakan hal itu akan diantisipasi melalui kerjasama antara pemerintah daerah dan para pelaku usaha untuk menjaga stok dan stabilitas harga.