Bisnis.com, MANADO—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo memprediksi pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat mencapai 6,7%—7,1% pada tahun ini.
Kepala Tim Advisor dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Gunawan Purbowo mengatakan pertumbuhan perekonomian akan didorong oleh permintaan domestik, seiring dengan peningkatan konsumsi menjelang pemilu.
“Sumber utama pertumbuhan ekonomi diperkirakan dari permintaan domestik seiring dengan peningkatan konsumsi karena pelaksanaan Pemilu, meningkatnya daya beli, pembangunan infrastruktur, inflasi yang terkendali, serta perbaikan ekonomi nasional,” katanya, dikutip dari siaran pers, Minggu (14/4/2019).
Lebih lanjut Gunawan memaparkan, inflasi Gorontalo diperkirakan tetap stabil dalam sasaran target 3,5±1%. Namun demikian, tekanan inflasi tahun ini diperkirakan akan meningkat dibanding tahun lalu.
Tekanan inflasi tersebut dipengaruhi oleh volatile food yaitu inflasi yang dominan dipengaruhi oleh kelompok bahan makanan seperti pola musiman atau lebaran, serta core inflation yaitu penurunan harga komoditas global.
“Walaupun tekanan inflasi meningkat, tetapi kita memperkirakan inflasi Gorontalo akan tetap terjaga pada sasarannya yaitu 3,5 plus minus 1%,” ujar Gunawan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan tantangan ke depan bagi daerah Gorontalo adalah pemerataan pertumbuhan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja.
“Tantangannya ke depan adalah pemerataan pertumbuhan ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja. Tidak ada gunanya pertumbuhan ekonomi kita tinggi, namun tidak mampu menyerap tenaga kerja,” tuturnya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkualitas menurut perlu diiringi dengan peningkatan investasi ke daerah. Menurutnya, sektor keuangan di Gorontalo, 60% masih mengandalkan dana pemerintah.
“Menteri PPN/Kepala Bappenas menyarankan agar Provinsi Gorontalo fokus pada pengembangan empat komoditas yaitu jagung, ikan, kelapa, serta ternak sapi. Kita harus berupaya menarik investor untuk mengembangkan keempat komoditas tersebut, termasuk investasi di sektor-sektor lainnya,” imbuhnya.
Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada 2018 mencapai 6,51%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka 5,17%. Sedangkan realisasi inflasi Gorontalo pada tahun lalu mencapai 2,15%, lebih rendah dari inflasi 2017 yang tercatat 4,34% dan inflasi nasional 3,13%.