Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ehime Jepang Jajaki Kerja Sama Akuakultur di Sulsel 

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali membuka keran kerja sama dengan pemerintah Jepang. Kali ini kerja sama tersebut akan dilakukan di sektor akuakultur atau budi daya perairan.
Ikan tuna/Antara-Ampelsa
Ikan tuna/Antara-Ampelsa

Bisnis.com, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali membuka keran kerja sama dengan pemerintah Jepang. Kali ini kerja sama tersebut akan dilakukan di sektor akuakultur atau budi daya perairan. 

Sulsel dinilai memiliki potensi yang besar untuk budi daya perairan mengingat secara geografis wilayah Sulsel dikelilingi perairan dan kepulauan.

Guna mewujudkan penjajakan itu, Gubernur Perfekture Ehime, Jepang, Tokihiro Nakamura hadir di Makassar untuk menandatangani kesepahaman bersama atau Letter of Intent (LoI) dengan Pemprov Sulsel. 

Tokihiro menerangkan, di Ehime akuakultur produksi ikan merupakan hasil budidaya nomor satu. Karenanya, sektor itulah yang akan dijajaki dengan melakukan transfer teknologi pembudidayaan di Sulsel. 

Ehime Jepang Jajaki Kerja Sama Akuakultur di Sulsel 
"Jadi secara umum kerja sama yang kita jajaki ini tidak langsung berupa investasi melainkan pertukaran transfer teknologi," ungkap Nakamura usai penandatanganan LoI di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (15/1).

Sejauh ini lanjut Nakamura, pihaknya belum bisa menentukan jenis ikan yang akan dibudidayakan. Untuk menentukannya ada sejumlah faktor yang harus ditinjau. Misalnya saja dari sisi arus air, kedalaman air dan faktor lingkungan lainnya. 

Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan yaitu potensi pasar dari ikan yang akan dibudidayakan. Pembudidayaan dilakukan terhadap jenis ikan yang banyak dibutuhkan masyarakat. 

Sejauh ini baik pemerintah Ehime Jepang maupun Pemprov Sulsel menilai salah satu jenis ikan yang berpotensi dibudidayakan yaitu ikan tuna. Rencananya Nakamura akan meninjau sejumlah lokasi di Sulsel untuk pengembangan jenis ikan tersebut. 

"Di sini kami juga membawa beberapa pengusaha di sektor perikanan yang berencana melakukan relokasi budi daya ikan tuna ke Sulsel," terang Nakamura. 

Sejauh ini kedua pihak melihat Sulsel berpotensi mengembangkan jenis ikan tuna. Sebab jika dilihat dari iklim, masa pemeliharaannya bisa lebih mudah dilakukan di Sulsel. 

Nakamura membandingkan, Jepang dengan suhu udara yang dingin membuat masa pemeliharaan ikan tuna butuh waktu hingga tiga tahun. Sementara di Indonesia, hanya membutuhkan masa pemeliharaan sekitar 1,5 tahun. 

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengemukakan potensi budi daya ikan tuna cukup besar dalam memberi andil untuk menopang pendapatan daerah di sektor perikanan. Bahkan dalam satu masa pemeliharaan di satu keramba, penjualan ikan tuna bisa mencapai Rp27 miliar. 

"Ikan tuna yang dipelihara dalam satu keramba itu setidaknya bisa menampung 1.500 ekor dengan berat mencapai 100 kilogram. Nilai jualnya mencapai Rp27 miliar," ujarnya. 

Untuk komoditi lainnya di sektor akuakultur, Pemerintah Ehime Jepang dan Pemprov Sumsel akan menjajaki kerja sama pengolahan garam. Sulsel akan belajar dari Jepang untuk mengolah garam. 

Sulsel memiliki Kabupaten Jeneponto, salah satu wilayah dengan produksi garam terbesar. Hanya saja para petani garam belum mampu memproduksi garam dengan kualitas yang baik. Karenanya, Sulsel membutuhkan transfer teknologi untuk pengolahan garam. 

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel Sulkaf S Latief mengaku siap dengan penjajakan kerja sama yang dilakukan. Melihat kekayaan di sektor akuakultur Sulsel membutuhkan sentuhan teknologi mutakhir. 

"Itulah yang dimiliki Ehime Jepang dan kita membutuhkan sentuhan teknologi itu. Termasuk dalam budi daya ikan tuna," ungkap Sulkaf. 

Merujuk pada data DKP Sulsel, produksi ikan tuna di Sulsel pada 2018 lalu mengalami peningkatan sebesar 71% dengan total produksi ikan tuna sebesar 13.601 ton. Sementara pada 2017 total produksi ikan tuna Sulsel berada di angka 7.975 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper