Tim Optimalisasi Ekspor Petakan Potensi Produk Gorontalo

Tim Optimalisasi Ekspor Petakan Potensi Ekspor GorontaloBisnis.com, MANADO Tim optimalisasi ekspor Provinsi Gorontalo yang terdiri dari Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo dan Bea Cukai Gorontalo mengidentifikasi identifikasi potensi ekspor ke beberapa perusahaan eksportir yang ada di Provinsi Gorontalo.
Perajin menyelesaikan pembuatan miniatur becak motor (bentor) di Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Rabu (13/9)./ANTARA-Adiwinata Solihin
Perajin menyelesaikan pembuatan miniatur becak motor (bentor) di Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Rabu (13/9)./ANTARA-Adiwinata Solihin

Bisnis.com, MANADO – Tim optimalisasi ekspor Provinsi Gorontalo yang terdiri dari Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo dan Bea Cukai Gorontalo mengidentifikasi  identifikasi potensi ekspor ke beberapa perusahaan eksportir yang ada di Provinsi Gorontalo.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman mengenai peningkatan ekspor yang telah ditandatangani oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, bersama Bank Indonesia, Bea Cukai, PT Pelindo, dan PT Garuda Indonesia Tbk pada 21 November 2018.

Kadis Perindustrian dan Perdagangan Muhammad Nadjamuddin mengatakan, ekspor merupakan bagian yang sangat penting dalam perekonomian indonesia. Kegiatan ekspor memberikan lapangan kerja bagi masyarakat serta menghasilkan devisa yang sangat diperlukan untuk membiayai pembangunan.

“Pemulihan ekonomi berdasarkan pengalaman beberapa negara dapat dipercepat melalui dua faktor, yaitu peningkatan konsumen dalam negeri dan meningkatkan ekspor. Melalui peningkatan dan pengembangan ekspor, diharapkan disamping memperoleh devisa juga dapat meningkatkan investasi yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujarnya, seperti dikutip, Rabu (12/12).

Menurut Nadjamuddin, sasaran identifikasi potensi ekspor ini  adalah para eksportir atau calon eksportir yang sudah melaksanakan perdagangan antar pulau ataupun perdagangan ekspor seperti PT. Seger Agro Nusantara untuk komoditi jagung, PT. Tri Jaya Tangguh untuk komoditi tepung kelapa dan PT. Milenium Agroindo Selebes untuk komoditi virgin coconut oil (vco).

Dia menambahkan, identifikasi potensi ekspor mencakup beberapa kriteria, antara lain dengan melakukan pendekatan langsung kepada pelaku usaha sehingga dapat mengidentifikasi komoditi yang yang akan di ekspor baik dari segi kualitas (mutu) maupun kuantitas ( jumlah komoditi) yang berpotensi ekspor.

Selain itu, tim optimalisasi ekspor secara langsung memberikan arahan dan sosialisasi secara langsung kepada eksportir/calon eksportir agar tetap melakukan pengurusan dokumen ekspor di Provinsi Gorontalo meskipun barang yang akan di ekspor melalui pelabuhan di daerah lain (Surabaya, Jakarta dan Manado).

Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri, Zakiya Moh. Baserewan menjelaskan n bahwa Gorontalo memiliki potensi ekspor yang cukup besar, contohnya PT. Tri Jaya Tangguh selama ini telah melakukan kegiatan ekspor tepung kelapa ke negara Eropa, Cina dan Timur Tengah dengan nilai rata-rata produk tepung kepala banyak 100 kontainer per bulan, atau kurang lebih 1.300 ton per bulan.

PT. Milenium Agroindo Selebes sejak bulan juni 2018 telah mengekspor 76 ton produk virgin coconut oil (vco), tetapi tidak terdata sebagai ekspor Provinsi Gorontalo, hal ini dikarenakan pengurusan PEB dan SKA dilakukan di Surabaya.

“Ini merupakan tantangan bagi kita semua, bagaimana merangkul para eksportir agar dapat mengurus dokumen ekspor di Provinsi Gorontalo dan tentunya harus di dukung oleh sarana prasarana yang cukup khususnya ketersediaan container langsung ke negara tujuan sehingga kegiatan ekspor lebih efektif dan efisien baik dari segi biaya maupun waktu,” tutup Zakiya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Gorontalo menyebut, nilai neraca perdagangan Gorontalo Oktober 2018 mengalami defisit sebesar USD916.000 akibat nihilnya aktivitas ekspor langsung dari pelabuhan di Gorontalo pada September—Oktober.

 

Sementara, nilai impor Provinsi Gorontalo pada Bulan Oktober 2018 adalah sebesar US$916.000, mengalami peningkatan sebesar 71,54% jika dibandingkan Bulan September 2018 yang sebesar US$534.000.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper