Bisnis.com, MANADO – Sebanyak 4.000 warga Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) belum melakukan rekaman e-KTP. Hal itu berdampak tidak saja pada proses pengurusan administrasi, tapi juga mereka terancam tidak bisa memilih pada pemilu 2019 nanti.
Hal tersebut terungkap dalam kunjungan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie ke Kantor Suwawa, Kabupaten Bonebol, Senin (3/12/2018). Kedatangan Rusli untuk mendorong percepatan perekaman e-KTP di Provinsi Gorontalo.
“Beberapa bulan lalu saya sampaikan bahwa warga Gorontalo wajib pilih, tapi belum memiliki e-KTP ada sekitar 30.000 orang. Makanya hari ini saya turun langsung ke kecamatan untuk mengecek sejauh mana progres perekaman datanya,” ujarnya, seperti dikutip, Senin (03/12)
Sementara itu Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Bonebol Oktavianus Rahman menjelaskan, data 4.000 warga belum memiliki e-KTP lebih banyak didominasi oleh lansia, wajib KTP yang baru (pemilih pemula), serta masyarakat yang tinggal di lokasi yang sulit dijangkau.
“Kendalanya di partisipasi masyarakat itu sendiri. Ada masyarakat yang memang sama sekali tidak mau direkam datanya. Kendala lain juga soal aksebilitas bagi masyakarat yang agak jauh. Soal akses internet tidak banyak berpengaruh sebab perekaman bisa kita lakukan ofline dan nanti disalin di pusat data,” jelas Okta.
Untuk mempercepat proses perekaman, pihaknya mengaku terus menggencot 17 kecamatan di Bonebol untuk turun langsung ke rumah rumah warga. Salah satunya dengan melaksanakan perekaman mobile. Dia optimis sebelum pelaksanaan Pemilu 2019 jumlah warga yang tidak memiliki e-KTP bisa diminimalisir.