Bisnis.com, MANADO – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada pemerintah pusat agar aturan perikanan ada pengecualian tertentu di setiap daerah. Sebab menurutnya, pengelolaan perikanan dan hasil laut di setiap daerah berbeda-beda karena memiliki kearifan lokal masing-masing.
“Saya sampaikan ke pak Sekjen Kemendagri, agar aturan perikanan kelautan yang ada di Jakarta atau pulau Jawa pada umumnya tidak disamakan dengan daerah lain. Ada kearifan lokal yang perlu diperhatikan,” jelas Gubernur Rusli, seperti dikutip, Selasa (20/11).
Lebih lanjut, dia mencontohkan terkait dengan larangan penggunaan jaring cantrang. Di Gorontalo, dia menyebut ada jenis ikan nike atau duwo (sejenis ikan teri medan) yang ukuran badannya kecil dan hanya bisa ditangkap dengan jaring kecil.
“Memang ikan itu tidak pernah besar, dari lahir sampai kapan pun ukuran begitu terus. Kalau tidak menggunakan jaring itu akan lolos, karena jaringnya kan gede-gede,” imbuhnya.
Rusli juga menyoroti tentang sulitnya pengurusan izin melaut bagi nelayan dengan kapal 30 Gros Ton (GT) ke atas yang harus dilakukan di Kementrian Kelautan Perikanan. Selain karena jaraknya yang jauh, perizinan membutuhkan waktu yang berbulan-bulan.
“Para nelayan itu kan jangankan ke Jakarta, ke provinsi saja susah sekali karena mereka harus melaut. Ada bahkan izinnya yang sampai 2-3 tahun, bantuan kapalnya sudah kita serahkan tapi izinnya belum keluar,” jelasnya.