Bisnis.com, MANADO-- Setelah sukses mendatangkan wisatawan China, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mulai melirik potensi wisatawan asal Korea Selatan untuk pengembangan pariwisata Sulut ke depannya.
Ketua Satgas Pariwisata Dino Gobel menyatakan, pariwisata Sulut mulai menggeliat sejak dua terakhir, terlebih setelah adanya penerbangan langsung charter Lion Air yang menghubungkan tujuh kota di China dengan Sulawesi Utara. Pihaknya pun terus berupaya membuka rute-rute penerbangan internasional langsung ke Bandara Internasional Sam Ratulangi.
"Sebelum pimpinan Pak Gubernur Olly, kita masih mengandalkan Silk Air. Sebentar lagi akan ada Air Asia masuk melalui Kota Kinabalu, dan juga Philipphine Airlines sudah tertarik Maret tahun depan," ujarnya, Kamis (08/11)
Dia menerangkan, penerbangan Air Asia dari Kinabalu berpotensi mendatangkan wismas asal Amerika Serikat dan Eropa yang singgah di Malaysia. Sementara, penerbangan internasional langsung ke Filipina berpotensi mendatangkan wisman Korea Selatan yang mengunjungi negara tersebut.
"Dengan Filipina kita ada hubungan kekerabatan, dan kita juga punya investasi Korea di Likupang, " jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, jumlah wisman yang berkunjung ke Sulut memang masih sedikit. Pada Agustus, jumlah wisman asal Korea Selatan ke Sulut hanya 13 orang atau hanya menyumbang 0.08% dari total wisman Sulut pada Agustus yang mencapai 15.448 orang.
Baca Juga
Adapun pada awal Oktober ini, kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara tembus 100.000 orang. Jumlah itu mencapai 83,3% dari target kunjungan wisman 2018 sebesar 120.000 orang.
Secara kumulatif, kenaikan jumlah wisman yang masuk melalui Bandara Sam Ratulangi Manado selama periode Januari-Agustus 2018 mencapai 88.312, meningkat 75%dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 50.364 orang.
Wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara sejauh ini masih didominasi wisman dari China. Jumlah mereka naik mencapai 90% atau sebanyak 76.724 pada periode Januari-Agustus 2018 jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Selanjutnya, wisman dari Singapura naik 10% atau sebanyak 1.580 serta wisman dari Jerman sebanyak 1.392 atau naik 34%.